Page 68 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 68
S u f i s m e D a l a m T a f s i r N a w a w i | 67
“Wahai sekalian orang beriman ingtlah kalian kepada Allah dengan
dzikir yang banyak”. (QS. al-Ahzab: 41)
al-Qusyairi berkata:
“Dzikir adalah pondasi yang kuat dalam jalan menuju Allah,
bahkan dzikir ini merupakan sandaran yang paling utama
dalam jalan ini. Seseorang tidak akan pernah mencapai
tujuan dalam perjalanannya menuju Allah kecuali dengan
selalu melakukan dzikir. Dzikir terbagi kepada dua bagian;
dzikir dengan lidah dan dzikir dengan hati. Dzikir dengan
lidah dapat menjadikan seseorang selalu menghadirkan
dzikir dalam hatinya. Dzikir dengan lidah dapat memberikan
pengaruh yang sangat kuat terhadap dzikir dengan hati.
Seseorang jika sudah dapat berdzikir dengan lidah dan
dengan hatinya sekaligus maka ia termasuk yang memiliki
sifat sempurna dalam perjalanannya” .
100
Sebagian ulama sufi menyatakan: Carilah oleh kalian rasa
manis dalam tiga perkara; dalam shalat, dalam dzikir, dan
dalam membaca al-Qur’an. Sebagian mereka menyatakan
bahwa apa bila seseorang sudah memiliki hati yang kuat
dalam dzikirnya maka dzikirnya itu akan menjadikan setan
kesurupan jika mendekatinya, seperti halnya seorang
manusia kesurupan (dirasuki) oleh bangsa setan itu sendiri,
hingga apa bila setan-setan lainnya berkumpul dan bertanya-
100 Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 221

