Page 73 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 73
S u f i s m e D a l a m T a f s i r N a w a w i | 72
muridnya berkata: “Aku mendapati kebaikan dunia dan
kebaikan akhirat dengan jalan mengasing dan menyendiri (al-
khalwah wa al-qillah), dan aku mendapati keburukan pada
keduanya adalah karena jalan pergaulan dengan banyak
orang dan bercampurbaur dengan mereka (al-katsrah wa al-
112
ikthilâth)” . Al-Junaid al-Baghdadi berkata: “Melawan diri
dengan usaha melakukan al-‘Uzlah jauh lebih mudah dari
pada melawan diri untuk selalu berbuat baik dalam bergaul
dengan orang banyak” . Hal ini karena setiap orang
113
memiliki akhlak yang berbeda-beda, hingga harus dipilah
antara apa saja yang dapat menyakitkan hati mereka dan apa
saja yang dapat menyenangkan hati mereka, juga keharusan
menampakan kepada mereka rasa kasih sayang, lemah
lembut, saling menghormat, dan berbagai sifat lainnya.
Dalam kesempatan lain al-Junaid berkata: “Siapa yang
menghendaki keselamatan bagi agamanya dan tenang bagi
badannya maka hendaklah ia mengasingkan diri dari
manusia karena zaman ini sangat buas. Seorang yang berakal
adalah seorang yang memilih untuk menyendiri kecuali bila
114
dalam pergaulan itu terdapat kebaikan secara syari’at” .
Penjelasan tentang al-Khalwah dan al-‘Uzlah, yaitu dalam
bahasan tunduk kepada ajakan-ajakan syahwat dan
kesenangan-kesenangan duniawi, dituliskan oleh Syekh
112 Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 103
113 Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 103
114 Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 104

