Page 74 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 74
S u f i s m e D a l a m T a f s i r N a w a w i | 73
Nawawi dalam beberapa tempat dalam kitab Marâh Labîd, di
antaranya dalam QS. Maryam: 59 dan QS. al-Hadid: 27
115
dalam pembahasan makna rahbâniyyah .
116
19. al-Wara’. Yaitu meninggalkan segala hal yang syubhat. Sikap
wara’ ini dapat tercermin dalam berbagai keadaan; dalam
perbuatan, dalam perkataan, dalam niat di hati, hingga dalam
masalah makanan, cara berpakaian, dan lainnya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah berkata kepada Abu
Hurairah:
ِ
ِ
)نِار بّ طلاو هجام نبا هاور( ِ سانلا دبعأ نُ كت اعرو نك
ُ
َ
َ ً َ ْ
ّ َ ْ ْ
ّ ََ َ َ َ ُ ْ ُ ََ
“Jadilah engkau seorang yang wara’, maka engkau akan menjadi
seorang paling ahli ibadah di antara manusia”. (HR. Ibn Majah dan
al-Thabarani).
Tentang pentingnya sikap wara’, sahabat Abu Bakr al-
Shiddiq berkata: “Kami meninggalkan tujuh puluh pintu
yang halal karena kami khawatir terjatuh dalam satu pintu
yang haram” . Ibrahim ibn Ad-ham berkata: “al-Wara’
117
artinya meninggalkan segala perkara yang syubhat dan
118
meninggalkan segala sesuatu yang tidak berarti” . Sahl al-
Tustari berkata: “Seorang yang tidak memiliki sifat wara’
115 Nawawi, Marâh Labîd …, j. 2, hal. 10
116 Nawawi, Marâh Labîd …, j. 2, hal. 351
117 Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 110
118 Al-Qusyairi, al-Risâlah …, hal. 110

