Page 80 - Sufisme-Dalam-Tafsir-Nawawi-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 80

S u f i s m e   D a l a m   T a f s i r   N a w a w i  | 79

             امع سفنلا لغشي حرف لاإ ايندلا هذه فِ ةلصالحا تانسحتسلماو تاذللا امو ىأ

                              .    131 لزلها لَإ روملأا فِ دلْا نع سفنلا فر صي لطباو   هب عفتنت


            “…artinya  bahwa  tidaklah  segala  kelezatan  dan  kesenangan-kesenangan
            yang diraih di dunia ini kecuali hanyalah kegembiraan yang akan meyibukan
            jiwa dari sesuatu yang dapat bermanfaat dengannya, dan tidak lain hanyalah
            kebatilan  yang  memalingkan  jiwa  dari  bersungguh-sungguh  dalam  segala
            urusan kepada kesia-siaan”.

            Tidak  bermaksud  mengkritik  tafsir  beliau,  tetapi  penafsiran
            semacam  ini  adalah  catatan  yang  normatif  atau  standar  saja  yang
            umum  dituliskan  oleh  para  ahli  tafsir  sebelumnya.  Bahkan  dalam
            menafsirkan  paruh  kedua  dari  ayat  di  atas  wa  la  al-dâr  al-âkhirah,

            beliau hanya menulis: “al-dâr al-âkhirah artinya surga, dan berpegang
            teguh  dengan  amalan-amalan  akhirat  bagi  orang-orang  yang
            bertakwa  jauh  lebih  baik  dari  segala  maksiat  dan  dosa-dosa
            besar” .  Lalu dalam penafsiran ayat lain yang mengandung makna
                   132
            senada,  yaitu  pada  QS.  Muhammad:  36  “Innamâ  al-Hayât  al-dunyâ
            la’ib wa lahw”, Syekh Nawawi juga hanya menulis catatan tafsir yang
            pendek saja:

                             .    133 الله ةعاط نع ةلغشمو ةعئاض لامع أ ايندلبا لاغتشلاا نأ ىأ







                    131  Nawawi, Marâh Labîd …,  j. 1, hal. 237
                    132  Nawawi, Marâh Labîd …,  j. 1, hal. 237
                    133  Nawawi, Marâh Labîd …,  j. 2, hal. 303
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85