Page 338 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 338

PKI. Dengan demikian, PKI berhasil memukul Manifes Kebudayaan, tetapi PKPI
            tidak dapat mereka hancurkan.
                                           17

            b.     Keadaan Politik

                  Pengaruh Soekarno masa Demokrasi Terpimpin semakin besar dalam politik
            Indonesia.  Hal  ini  disebabkan  ketidakmampuan  partai  politik  membendung
            pertentangan antar sesama partai yang akhirnya menimbulkan ketidakstabilan
            politik. Penyebab lainnya adalah keinginan Soekarno untuk memainkan peranan

            yang  paling  besar  dan  berarti  dalam  politik,  bukan  sekedar  lambang  seperti
            dikehendaki UUDS 1950. Selain itu keinginan tokoh militer untuk berperan di
            dalam politik yang disebabkan oleh semakin menurunnya kepercayaan militer
            terhadap partai politik atau polisi sipil dalam menjalankan roda pemerintahan.  18

                    Dengan  sistem  Demokrasi  Terpimpin,  kehidupan  politik  mengalami
            perubahan.  Segala sesuatunya disesuaikan dengan norma-norma  Demokrasi
            Terpimpin. Demokrasi Terpimpin penafsirannya adalah bahwa segala sesuatu
            haruslah  dipimpin  atau  dikendalikan  oleh  pimpinan  negara Presiden, bukan

            dipimpin oleh norma-norma dari falsafah negara yaitu Pancasila, sebagaimana
            yang berlaku dalam sistem Demokrasi Pancasila. 19
















                                                                Gambar 9.2 Anggota Kabinet
                                                                Karya berfoto dengan Presiden
                                                                Soekarno. Sumber; Buku 30 Tahun
                                                                Indonesia Merdeka.

                  Tidak ada prinsip checks and balances selama masa Demokrasi Terpimpin.
            Kekuasan negara berada disatu tangan, yaitu Presiden Soekarno. Mulai akhir
            tahun  1956,  Soekarno  melihat  sumber  masalah  pada  partai-partai  politik.


            17    Ibid., h. 508.
            18   Arif Peremana Putra, Penyederhanaan Partai Politik di Indonesia tahun 1960, (jurnal UNS, 2009).
            19   Roziq Hasa, et.al, Sejarah Nasional Indonesia dan Dunia, (Surabaya: Edumedia, 1991). h. 183.

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            334
   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343