Page 342 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 342

Manipol  (Manifesto  Politik)  yang  di  dalamnya  mencakup  Pancasila.  Ajakan
            Soekarno supaya jangan takut terhadap komunis  sangat mengutungkan PKI,
            dan menjadikan PKI aman. PKI mendapat keuntungan dan perlindungan dari
            kebijakan politik Presiden Soekarno. 26



            c.     Kebijakan Politik Masa Demokrasi Terpimpin
                  Jatuhnya Kabinet Ali  Sastromidjojo  kedua  yang  disusul  dengan
            pemberlakuan hukum darurat perang memberi kesempatan bagi Soekarno untuk

            meneruskan konsepnya mengenai Demokrasi Terpimpin. Batasan-batasan yang
            menghambatnya  dalam  perannya  sebagai  presiden  konstitusional  yang  tidak
            memegang  kekuasaan  eksekutif  ternyata  telah  berhasil  diterobos.  Sejak  saat
            itu,  Soekarno  mengabaikan  prosedur  konstitusional,  memperkuat  kekuasaan

            eksekutif, dan menegakkan kembali “legislatif revolusioner”. 27
                  Pertama-tama, Soekarno menujuk Suwirjo, ketua PNI untuk membentuk
            kabinet yang sesuai dengan pemikirannya mengenai Kabinet Gotong-Royong,
            yang memberi tempat bagi keempat partai terbesar, PNI, Masyumi, NU, dan PKI.

            Ketika Suwirjo gagal membentuk kabinet gotong royong, Soekarno mengangkat
            dirinya sendiri sebagai warga negara ”biasa” menjadi formatur untuk membentuk
            kabinet kerja darurat yang ektra-parlementer dan sebagai Panglima Tertinggi
            Angkatan Perang di bawah hukum darurat  perang,  ia mengangkat  beberapa

            orang yang tidak berafiliasi pada partai untuk menjadi menteri. Dalam beberapa
            hari  Soekarno  berhasil  membentuk  Kabinet  Gotong  Royong  yang  diketuai
            Djuanda Kartawidjaja sebagai perdana menteri. Anggotanya terdiri dari orang-
            orang non-partai. Meskipun kebinet ini tidak memperoleh mosi kepercayaan dari

            Parlemen, partai-partai besar mendukungnya. Hanya Masyumi, Partai Katolik,
            dan Partai Rakyat Indonesia yang kecil itu yang secara terbuka menentangnya.
                                                                                        28
                    Demokrasi Terpimpin  diberlakukan di  Indonesia sebagai usaha
            untuk  mencari  jalan  keluar  dari  kebuntuan  politik  melalui  pembentukan

            kepemimpinan  personal  yang  kuat.  Meskipun  UUD  1945  memberi  peluang
            seorang presiden untuk memimpin pemerintahan selama 5 tahun, ketetapan
            MPRS  No.  III/1963  mengangkat  Soekarno  sebagai  Presiden  seumur  hidup.
            26   Ibid., hh. 394-395
            27   Adnan Buyung Nasution, Aspirasi Pemerintaha Konstitusional di Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama,
            1995). h. 306.
            28   Ibid., h. 307.

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            338
   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347