Page 99 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 99

dari Belanda, Amerika Serikat, dan komisi PBB untuk Indonesia. Selain itu misi
            damai  yang dilakukan  RIS  juga mengirimkan  beberapa  golongan  yang terdiri
            dari  para  politikus,  dokter,  dan  wartawan  namun  tetap  tidak  dapat  bertemu
            dengan Soumokil. Karena upaya damai mengalami jalan buntu, maka terpaksa

            pemerintah melakukan operasi militer. Ekspedisi  militer  untuk menumpas
            gerakan RMS ini disebut Gerakan Operasi Militer (GOM) III yang dipimpin oleh
            Kolonel A.E. Kawilarang, Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur. 30
                    Pada tanggal 14 Juli 1950 pada pagi hari, pasukan APRIS mendarat di

            Pulau Buru. Dengan susah payah pasukan APRIS berhasil menguasai pos-pos
            penting  di  pulau  ini.  Selanjutnya,  pada  tanggal  19  juli  1950  pasukan  APRIS
            menuju  Pulau Seram.  Pada  hari  itu  juga Seram Barat dapat dikuasai  dengan
            mudah oleh pasukan APRIS. APRIS bermaksud untuk memusatkan kekuatan dan

            kekuasaannya di Pulau Seram serta Ambon. Kemudian APRIS pun bergerak ke
            bagian lain di Pulau Seram.
                                       31
                    Pada  tanggal  3  November  1950  yang  dimulai  dengan  serangan  yang
            dilanjutkan ke Teluk Poso. Grup I yang didaratkan di Ambon berusaha untuk

            dapat merebut  Benteng Nieuw Victoria  dengan  sebuah  pertempuran  yang
            dramatis.  Pada  hari  itulah  Kota  Ambon  dapat  dikuasai.  Pasukan  RMS  juga
            menyamar  sebagai  APRIS  dengan  membawa  bendera  Merah  Putih  berhasil
            menguasai benteng itu kembali. Kemudian datanglah Grup II yang dipimpin oleh

            Letnan Kolonel Slamet Riyadi. Dalam pertempuran itu, Letnan Kolonel Slamet
            Riyadi pun tertembak dan gugur di medan perang. Dengan jatuhnya Ambon,
            maka perlawanan dari RMS dapat dipatahkan dan dikalahkan.Sisa-sisa kekuatan
            RMS banyak yang melarikan diri ke Pulau Seram dan selama beberapa tahun

            seringkali membuat berbagai kekacauan.  32


            d.     Hubungan Antara Pemberontakan APRA, Andi Aziz, dan RMS
                  Pemberontakan  Westerling, Andi  Aziz, dan  pemberontakan Soumokil

            memiliki kesamaan yaitu ketidakpuasan mereka terhadap proses kembalinya RIS
            ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pemberontakan-pemberontakan
            ini menggunakan kekuatan dari unsur KNIL yang merasa bahwa status mereka


            30   Poesponegoro & Notosusanto, Op.Cit. hh. 358-359.
            31   Ibid,  hh. 358-359
            32  Ibid, hh. 358-359

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            95
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104