Page 103 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 103

setempat. Tugas utamanya mengurus penggabungan  laskar-laskar masuk ke
            dalam TNI. Setelah mendapatkan pengikut yang cukup banyak, pada tanggal 23
            Agustus 1949 di Desa Pengarasan, Tegal, ia memproklamasikan berdirinya Darul
            Islam (DI). Pasukannya diberi nama Tentara Islam Indonesia (TII). Ia menyatakan

            bahwa  gerakannya  bergabung  dengan  Gerakan  DI/TII  Jawa  Barat  pimpinan
            Kartosuwiryo.
                          39
                  Selain dari itu, di Kebumen juga terjadi gerakan yang bernama angkatan
            Umat  Islam  yang  dipimpin  oleh  Mohammad  Mahfud  Abdurrahman  (Kiyai

            Somolangu).  Gerakan  ini  juga  bermaksud  untuk  membentuk  Negara  Islam
            Indonesia dengan bergabung dengan Kartosuwiryo. Gerakan ini sebenarnya sudah
            dapat didesak oleh TNI. Namun, pada tahun 1952 kembali kuat setelah adanya
            pemberontakan Batalyon 423 dan 426 di Kudus dan Magelang yang menyatakan

            bergabung dengan mereka. Di daerah magelang terjadi pemberontakan pada
            tahun 1951 dimana Gerakan tersebut berada di daerah Merapi-Merbabu dan
            terkenal dengan sebutan Merapi-Merbabu Complex (MMC).      40
                  Untuk  menghadapi  pemberontakan  ini,  TNI  melancarkan  operasi  yang

            ditujukan terhadap DI/TII di Tembangrejo dan pengarasan. Hal Itu mengakibatkan
            kekuatan dari DI/TII menjadi melemah. Operasi ini akhirnya dilanjutkan setelah
            berakhirnya perang kemerdekaan. Pada tahun 1950 dibentuk Gerakan Benteng
            Negara (GBN) yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Sarbini kemudian digantikan

            oleh Letnan Kolonel Bachrun, pasukan dalam operasi militer ini terkenal dengan
            pasukan Banteng Raiders. Akhirnya pada  tahun  1954  gerombolan  itu  dapat
            dihancurkan dan sisanya tercerai-berai.
                                                  41

                  3)   Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan

                  Pemberontakan  DI/TII  di  Sulawesi Selatan  ini  dipimpin  oleh  Kahar
            Muzakar. Gerakan ini dimulai tahun 1951 dan dapat diselesaikan tahun 1965.
            Selama perang  kemerdekaan, Kahar Muzakar  pada mulanya berjuang untuk

            RI  di Sulawesi Selatan. Dia mempimpin  beberapa laskar  di Sulawesi Selatan,
            disamping itu Kahar Muzakar pun berjuang di Jawa ketika terjadi pertempuran


            39      Moedjanto,  Indonesia  Abad  Ke-20  Jilid  2  Dari  Perang  Kemerdekaan  Pertama  Sampai  PELITA  III,
            (Yogyakarta: Kanisius, 1991).  h. 127
            40   Ibid. hh. 127-128
            41   Poesponegoro & Notosusanto,  Op.Cit., h. 365

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            99
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108