Page 109 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 109

RINGKASAN ISI BABAD
                                     Babad ini diawali dengan sloka permintaan ijin untuk memaparkan tentang   Istri Pedanda Ketut Burwan yang berasal dari Srijati Sibang menurunkan
                                     kisah keturunan Brahmana dari garis Bhagawan Bhregu. Lembar kedua   Pedanda Teges. Istri Pedanda Ketut Burwanyang berasal dari Sumbawa
                                     terdapat pengantar mengenai pemaparan tentang keturunan Dang Hyang   menurunkan Ida Raden. Setelah Pedanda Sakti Manuaba wafat, kediaman
                                     Nirartha. Pada masa itu ketika penguasa berganti kepercayaan, Dang Hyang   beliau di Manuaba diserang oleh I Gusti Batulepang dari Batuan. Saat
                                     Nirartha mulai berpindah tempat dari Wilatikta ke Daha, dari Daha ke   itu Pedanda Abah sedang pergi ke Den Bukit. Ketika kembali ke asrama
                                     Pasuruhan, dari Pasuruhan ke Blambangan, dari Blambangan menyeberang   Manuaba keadaan sudah rusak, Pedanda Abah dan Pedanda Bajangan
                                     ke Bali. Ketika sempat tinggal di Daha beliau menikahi putri brahmana di   mengutuk tindakan I Gusti Batulepang.
                                     Daha, kemudian menurunkan Hyang ing Melanting dan Pedanda Kamenuh.   Selanjutnya babad ini menjelaskan garis keturunan dari Dang Hyang
                                     Di Pasuruhan beliau menikah lagi dengan putri Dang Hyang Panawasika,   Nirartha. Pedanda Lor menurunkan Pedanda Mambal. Pedanda Mambal
                                     kemudian menurunkan empat orang putra yaitu: Pedanda Kulwan, Pedanda   menurunkan putra Pedanda Singarsa. Pedanda Singarsa menurunkan
                                     Wetan, Pedanda Lor, dan Pedanda Ler. Di Blambangan beliau menikahi   Pedanda Sidemen. Garis keluarga ini semuanya bertanggungjawab dan                                                                                                                                                                        Tempat penyimpanan: keropak; asal
                                     putri Sri Juru dan menurukan tiga orang anak yaitu: Pedanda Rai Sudanti   memuja di Pura Pucak Manik Gianyar.                                                                                                                                                                                                 naskah: salinan dari lontar milik I
                                     Brati, Pedanda Telaga, dan Pedanda Keniten. Setelah berada di Bali,                                                                                                                                                                                                                                           Goesti Poetoe Djlantik Anak Agoeng
                                     Dang Hyang Nirartha menikah dengan putri Bandesa Mas. Pernikahan ini   Pedanda Wetan menurunkan Pedanda Tegal Suci. Pedanda Telaga                                                                                                                                                                            Negara Boeleleng; keadaan: baik;
                                     menurunkan empat orang putra yaitu: Pedanda Timbul, Pedanda Alang   menurunkan Pedanda Telaga Tawang. Pedanda Telaga Tawang menurunkan                                                                                                                                                                        ukuran: 50,5 cm x 3,6 cm; ruang
                                     Kajeng, Pedanda Penarukan, dan Pedanda Sigaran. Ada seorang putra yang   Pedanda Gusti.                                                                                                                                                                                                                       tulisan: 42,6 cm x 3,4 cm; tebal: 41
                                     lahir dari pelayan bernama Ida Patapan.                           Pedanda Keniten menurunkan Pedanda Sangsi. Pedanda Sangsi menurunkan                                                                                                                                                                        lembar; jumlah halaman: 82 halaman;

                                     Setelah Dang Hyang Nirartha moksa, putra-putra beliau pun mulai   Pedanda Wayahan Sabali di Galumpang Karangasem, Pedanda Nyoman                                                                                                            14.                                                               jumlah baris per halaman: 4 baris;
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   aksara: Bali; cara penulisan: digurat
                                     menyebar. Pedanda Kamenuh pindah dari Gelgel ke Den Bukit. Pedanda   Sabali di Bukit Bangli, dan Pedanda Ketut Sabali di Pande.                                                                                                                                                                               dari kiri ke kanan; bahan: daun lontar;
                                     Kamenuh mempunyai lima putra yaitu: Pedanda Sakti Bukian, Pedanda   Pedanda Timbul menurunkan Ida Mas di Kawisunya, Ida Mas di                                                                                                                                                                                bahasa: Kawi; bentuk teks: prosa;
                                     Sakti Ngurah, Pedanda Sakti Kamenuh, Pedanda Sakti Bukit, dan Pedanda   Sampilahan, Ida Jalijih di Jembrana, Ida Puluran, Ida Gadung Siuh di                                                                 BABAD BULELENG VA/3/435                                                                          subjek: babad.
                                     Sakti Ketandan. Pedanda Kamenuh ditemani oleh keempat putranya ke Den   Mengwi, Ida Bandayuda di Pagutan Sasak, dan Ida Wayahan Bandayuda di
                                     Bukit, hanya Pedanda Sakti Ketandan yang tidak ikut, beliau kemudian   Banjar Ambengan.                                                                                                                                                                                                                       Keterangan lain: Babad Buleleng,
                                     pindah ke Desa Kemenuh.                                                                                                                                                                                                                                                                                       toeroenan dari lontar kepoenjaan I
                                                                                                       Pedanda Alang Kajeng menurunkan putra bernama Pedanda Alang Kajeng.                                                                                                                                                                         Goseti Poetoe Djlantik Anak Agoeng
                                     Pedanda Kulwan menurunkan, Pedanda Batulumbang, Pedanda Panida dan   Pedanda Alang Kajeng menurunkan Pedanda Alang Kajeng, Pedanda
                                     Pedanda Wasa. Pedanda Panida menurunkan Pedanda Tembau pengarang   Sanur, dan Pedanda Bun. Dari garis keturunan Pedanda Alang Kajeng ada                                                                                                                                                                      negara Boeleleng ditoeroen oleh I
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Dewa Poetoe Arka, Br Liligundi.
                                     Bramara Sangupati, menetap di Wanasara Tabanan. Pedanda Wasa pindah   keturunan yang bernama Pedanda Baluangan. Pedanda Baluangan menjadi
                                     ke Gunung Apuy (Gunung Tambora) di Sumbawa.                       penjaga genta pusaka yang bernama Samplangan warisan dari Dang Hyang                                                                                                                                                                        Pengarang/penyalin: I Dewa Poetoe
                                     Pedanda Ler menikah dengan putri I Gusti Dauh Bale Agung (I Gusti Dauh   Nirartha.                                                                                                                                                                                                                            Arka
                                     Penulisan) menurunkan dua orang putra yaitu: Pedanda Wayahan Burwan   Keturunan Ida Pedanda Sangsi menurunkan keluarga Brahmana Keniten
                                     dan Pedanda Ketut Burwan. Pedanda Ketut Burwan berhasil menaklukkan   di Karangasem dan Lombok yang tersebar di griya-griya berikut: Griya
                                     mahluk halus yang merusak persawahan penduduk di Manuaba. Pedanda   Glumpang, Griya Sindu Karangasem, Griya Delod Peken Pagesangan, Griya
                                     Ketut Burwan menetap di Manuaba dan beliau pun disebut Pedanda Sakti   Mataram, Griya Pendem, Griya Pranaraga Sasaka, Griya Pagesangan Mumbul
                                     Manuaba. Pedanda Ketut Burwan (Pedanda Sakti Manuaba) memiliki    Dauh Peken, Griya Tanjung Karang, Griya Tohpati, Griya Karang Lebah.
                                     banyak keturunan, dari istri di Abah menurunkan Pedanda Sakti Abah.   Ketika Pedanda Ketut Sabali pergi ke Lombok, beliau pergi menuju puncak
                                     Istri Pedanda Ketut Burwan dari Bajangan menurunkan Pedanda Taman   Gunung Pangsung untuk mempersembahkan kelanan. Keinginan Pedanda
                                     di Sidawa Tamanbali dan Pedanda Nengah Bajangan di Bukit Bangli. Istri   Ketut Sabali terpenuhi, beliau mengeluarkan sosot bahwa seluruh keturunan
                                     dari Pedanda Ketut Burwan yang berasal dari Kutuh menurunkan Pedanda   beliau (Pedanda Ketut Sabali) tidak boleh lupa memuja Gunung Pangsung.
                                     Kutuh. Istri Pedanda Ketut Burwan dari Tianyar menurunkan Pedanda
                                     Wayahan Tianyar, Pedanda Nengah Tianyar, dan Pedanda Ketut Tianyar.




                 98                  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         99
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114