Page 121 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 121

Tempat penyimpanan: kropak; asal:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       salinan; keadaan: baik; ukuran: 46,8
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       cm x 3,7 cm; ruang tulisan: 41,3 cm
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       x 3,5 cm; tebal: 58 lembar; jumlah
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       halaman: 116 halaman (1 halaman
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       kosong); jumlah baris per halaman:
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       4 baris; aksara: Bali; cara penulisan:
                                    RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                                                                                                                                                                                digurat dari kiri ke kanan; bahan: daun
                                    Babad ini menceritakan tentang garis keturunan I Gusti Ngurah Jalantik.   itu, babad ini juga menceritakan mengenai garis keturunan I Gusti Ngrurah                                                                                                                                                                lontar; bahasa: Kawi; bentuk teks:
                                    Diawali dengan 2 orang anak laki-laki dan perempuan yang bernama I Gusti   Tengah yang berputra I Gusti Ngrurah Jalantik. I Gusti Ngrurah Jalantik,                                                                                                                                                                prosa; subjek: babad.
                                    Ngurah Jalantik sebagai putra utama. Diceritakan juga I Gusti Madhe Ketut   mempunyai tujuh anak yaitu I Gusti Madhe Jalantik, I Gusti Wayahan Satra,                                                                                                                                                              Keterangan lain: pada lembar 1r di
                                    yang gugur berperang di Banyuning, meninggalkan beberapa orang putri.   I Gusti Wayahan Clagi, I Gusti Madhe Muna, I Gusti Ketut Panji, I Gusti                                                                                                  16.                                                               sisi kanan terdapat tulisan huruf Latin
                                    Putri pertama menikah dengan I Gusti Sibetan, putri kedua menikah dengan   Nyoman Pinatih dan I Gusti Ketut Prasi. Yang paling sulung I Gusti Madhe                                                                                                                                                                yang ditulis dengan pensil: “Babad
                                    I Dewa Tangeb di Kapal, dan putri ketiga menikah dengan I Gusti Tangeb   Jalantik, yang gugur di Pererean. I Gusti Madhe Jalantik berputra I Gusti                                                                      BABAD DALEM VA/2/43                                                                        Dalem 1-58 toeroenan lontar dari Ida
                                    Kawi. Dari perkawinan tersebut banyak menurunkan keturunan diantaranya   Wayahan Jalantik. I Gusti Wayahan Jalantik mempunyai dua orang putra                                                                                                                                                                      Komp. Kerta, desa Ajoenan Abian
                                    bernama Banwa, Bukian, Abian Paku, ada yang bernama Satra Gelgel, ada   yaitu I Gusti Madhe Jalantik dan I Gusti Ketut Jalantik, gugur di Kopang.                                                                                                                                                                  Semal, ditoeroen oleh Ktoet Tantra
                                    yang bernama Rurah Panji. Keturunannya yang lain bernama Nengah Tusan,   I Gusti Ketut Jalantik mempunyai tiga orang anak yaitu I Gusti Bagus                                                                                                                                                                      Boengkoelan”.
                                    Ketut Tusan, mereka keseluruhnya masih memiliki hubungan sepupu. Selain   Jalantik, I Gusti Madhe Rahi dan I Gusti Nyoman Jalantik.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       Pengarang/penyalin: Ketut Tantra
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       Kolofon: <57v> °ithi babad ḍalĕm∙.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       puput lini+ki+ta de huruju tantra,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       mulaniŋ śimā buṅkulan∙, hakuwu riŋ
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       bañjar liligundi deśa bu-leleŋ, duk riŋ
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       dinā, bu, °u, wara, juluŋwaṅi, tithi, paŋ,
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       piŋ, 8, śaśiḥ, ka, 10, °i śakā, 1851.

















                110                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                           KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         111
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126