Page 122 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 122

Tempat penyimpanan: kropak; asal:
                                                                                                                                                            salinan; keadaan: baik; ukuran: 46,8
                                                                                                                                                            cm x 3,7 cm; ruang tulisan: 41,3 cm
                                                                                                                                                            x 3,5 cm; tebal: 58 lembar; jumlah
                                                                                                                                                            halaman: 116 halaman (1 halaman
                                                                                                                                                            kosong); jumlah baris per halaman:
                                                                                                                                                            4 baris; aksara: Bali; cara penulisan:
 RINGKASAN ISI BABAD                                                                                                                                        digurat dari kiri ke kanan; bahan: daun
 Babad ini menceritakan tentang garis keturunan I Gusti Ngurah Jalantik.   itu, babad ini juga menceritakan mengenai garis keturunan I Gusti Ngrurah        lontar; bahasa: Kawi; bentuk teks:
 Diawali dengan 2 orang anak laki-laki dan perempuan yang bernama I Gusti   Tengah yang berputra I Gusti Ngrurah Jalantik. I Gusti Ngrurah Jalantik,        prosa; subjek: babad.
 Ngurah Jalantik sebagai putra utama. Diceritakan juga I Gusti Madhe Ketut   mempunyai tujuh anak yaitu I Gusti Madhe Jalantik, I Gusti Wayahan Satra,      Keterangan lain: pada lembar 1r di
 yang gugur berperang di Banyuning, meninggalkan beberapa orang putri.   I Gusti Wayahan Clagi, I Gusti Madhe Muna, I Gusti Ketut Panji, I Gusti   16.      sisi kanan terdapat tulisan huruf Latin
 Putri pertama menikah dengan I Gusti Sibetan, putri kedua menikah dengan   Nyoman Pinatih dan I Gusti Ketut Prasi. Yang paling sulung I Gusti Madhe        yang ditulis dengan pensil: “Babad
 I Dewa Tangeb di Kapal, dan putri ketiga menikah dengan I Gusti Tangeb   Jalantik, yang gugur di Pererean. I Gusti Madhe Jalantik berputra I Gusti   BABAD DALEM VA/2/43  Dalem 1-58 toeroenan lontar dari Ida
 Kawi. Dari perkawinan tersebut banyak menurunkan keturunan diantaranya   Wayahan Jalantik. I Gusti Wayahan Jalantik mempunyai dua orang putra              Komp. Kerta, desa Ajoenan Abian
 bernama Banwa, Bukian, Abian Paku, ada yang bernama Satra Gelgel, ada   yaitu I Gusti Madhe Jalantik dan I Gusti Ketut Jalantik, gugur di Kopang.          Semal, ditoeroen oleh Ktoet Tantra
 yang bernama Rurah Panji. Keturunannya yang lain bernama Nengah Tusan,   I Gusti Ketut Jalantik mempunyai tiga orang anak yaitu I Gusti Bagus              Boengkoelan”.
 Ketut Tusan, mereka keseluruhnya masih memiliki hubungan sepupu. Selain   Jalantik, I Gusti Madhe Rahi dan I Gusti Nyoman Jalantik.
                                                                                                                                                            Pengarang/penyalin: Ketut Tantra
                                                                                                                                                            Kolofon: <57v> °ithi babad ḍalĕm∙.
                                                                                                                                                            puput lini+ki+ta de huruju tantra,
                                                                                                                                                            mulaniŋ śimā buṅkulan∙, hakuwu riŋ
                                                                                                                                                            bañjar liligundi deśa bu-leleŋ, duk riŋ
                                                                                                                                                            dinā, bu, °u, wara, juluŋwaṅi, tithi, paŋ,
                                                                                                                                                            piŋ, 8, śaśiḥ, ka, 10, °i śakā, 1851.

















 110  KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                              KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         111
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127