Page 127 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 127

RINGKASAN ISI BABAD
                                     Bagian awal babad diawali dengan permohonan maaf yang diucapkan oleh   Homa, Dalem Waturenggong wafat. Setelah itu, timbul huruhara di Gelgel
                                     penulis kepada para leluhur yang telah tiada. Kemudian cerita diawali   yang diawali dengan I Gusti Batan Jeruk. Pemberontakan itu gagal. I
                                     dengan kisah ditaklukkannya Bali di pada zaman kerajaan Majapahit yang   Gusti Batan Jeruk lari ke timur bersama keluarganya. I Gusti Batan Jeruk
                                     dipimpin oleh Gajah Mada. Setelah itu diceritakan tentang Dang Hyang   gugur pada tahun saka Brahmana Nyarita Kawahan Mani. Pemerintahan                                                                                                                                                                      Tempat penyimpanan: keropak 55; asal
                                     Kepakisan dan keturunannya. Dimulai dari Dang Hyang Kepakisan yang   di gelgel dipimpin oleh Dalem Pemayun Bekung. Arya Manginte menjabat                                                                                                                                                                     naskah: salinan; keadaan naskah: baik;
                                     diangkat menjadi Adipati Blambangan, Sumbawa dan Adipati Bali. Adipati   sebagai Patih Agung. Pada masa pemerintahan Dalem Bekung timbul                                                                                                                                                                      ukuran naskah: 40 cm x 3,3 cm; ruang
                                     Bali didampingi oleh beberapa Arya untuk menjaga stabilitas Pulau Bali.   pemberontakan I Gusti Pande Basa karena masalah wanita.                                                                                                                                                                             tulisan: 34,5 cm x 3 cm; tebal naskah:
                                     Pada masa pemerintaan Adipati Bali, desa-desa di bagian Utara pegunungan   Babad ini selanjutnya menceritakan tentang pemberontakan I Gusti                                                                                                                                                                   89 lembar; jumlah halaman: 178
                                     dan di wilayah Timur Bali melakukan pemberontakan. Diceritakan juga   Pandebasa. I Gusti Pandebasa gugur setelah melakukan pertarungan                                                                                                                                                                        halaman; jumlah baris per halaman: 1v
                                     mengenai kerajaan Majapahit pada masa Hayam Wuruk. Pada masa      dengan I Gusti Panarungan. Pasca pemberontakan Dalem Demayu Bekung                                                                                                        17.                                                               sampai 89r 4 baris, 89v 3 baris; aksara:
                                     itu adipati Bali Dalem Ketut Smara Kepakisan sempat menghadap ke   digantikan oleh Dalem Segening. Pada masa pemerintahan Dalem Segening                                                                                                                                                                      Bali; cara penulisan: digurat dari kiri
                                     Majapahit. Kemudian, diceritakan juga cerita tentang Prabu Madura yang   beliau ingin merebut kembali Blambangan. Dalem Segening mengutus I                                                                                 BABAD DALEM                                                                       ke kanan; bahan naskah: daun lontar;
                                     melaksanakan yadnya dipimpin oleh Bhujangga Kayumanis. Setelah    Gusti Jelantik Tenganan untuk menyerang Blambangan. I Gusti Jelantik                                                                                                                                                                        bahasa: Kawi; bentuk teks: prosa;
                                     acara di Madura Dalem Smara Kepakisan ingin disucikan oleh Bhujangga   Tenganan gugur dalam peperangan, dan gagal menaklukan Blambangan.                                                                                                                                                                      subjek: babad.
                                     Kayumanis. Kedudukan Dalem Kepakisan digantikan oleh putranya     Kedudukan Patih Agung digantikan oleh I Gusti Agung Widya karena patih
                                     yang bernama Dalem Waturenggong. Pada masa pemerintahan Dalem     agung sebelumnya telah wafat. Kedudukan Dalem Segening digantikan oleh                                                                                                                                                                      Keterangan lain: pada cakĕpan terdapat
                                     Waturenggong datanglah Dang Hyang Nirarta di Bali. Cerita perjalanan   putranya yang bernama Dalem Dimade                                                                                                                                                                                                     stiker berisi tulisan “Babad Dalem
                                     Dang Hyang Nirarta ke Bali hingga resmi diangkat menjadi guru oleh                                                                                                                                                                                                                                            1-89”. Pada lembar 1r terdapat tulisan
                                     Dalem Waturenggong juga dituliskan dalam babad ini. Dang Hyang Nirarta   Babad ini juga menceritakan mengenai pemerintahan Dalem Dimade,                                                                                                                                                                      “// babad ḍalĕm∙.”
                                     sebagai guru dari Dalem Waturenggong diberikan tempat di daerah Katiaga.  sekilas tentang riwayat Ida Bang Manik Angkeran yang merupakan leluhur
                                                                                                       Arya Bang Sidemen dan Arya Bang Pinatih. Pada bagian akhir babad juga
                                     Dalam babad ini juga mengisahkan tentang kedatangan Dang Hyang    menjabarkan secara lengkap silsilah keturunan Arya Kepakisan.
                                     Astapaka ke Bali. Diceritakan Dang Hyang Nirarta bersama Dang Hyang
                                     Astapaka melaksanakan upacara Homa. Beberapa tahun setelah pelaksanaan


















                 116                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         117
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132