Page 128 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 128
RINGKASAN ISI BABAD
Bagian awal babad diawali dengan permohonan maaf yang diucapkan oleh Homa, Dalem Waturenggong wafat. Setelah itu, timbul huruhara di Gelgel
penulis kepada para leluhur yang telah tiada. Kemudian cerita diawali yang diawali dengan I Gusti Batan Jeruk. Pemberontakan itu gagal. I
dengan kisah ditaklukkannya Bali di pada zaman kerajaan Majapahit yang Gusti Batan Jeruk lari ke timur bersama keluarganya. I Gusti Batan Jeruk
dipimpin oleh Gajah Mada. Setelah itu diceritakan tentang Dang Hyang gugur pada tahun saka Brahmana Nyarita Kawahan Mani. Pemerintahan Tempat penyimpanan: keropak 55; asal
Kepakisan dan keturunannya. Dimulai dari Dang Hyang Kepakisan yang di gelgel dipimpin oleh Dalem Pemayun Bekung. Arya Manginte menjabat naskah: salinan; keadaan naskah: baik;
diangkat menjadi Adipati Blambangan, Sumbawa dan Adipati Bali. Adipati sebagai Patih Agung. Pada masa pemerintahan Dalem Bekung timbul ukuran naskah: 40 cm x 3,3 cm; ruang
Bali didampingi oleh beberapa Arya untuk menjaga stabilitas Pulau Bali. pemberontakan I Gusti Pande Basa karena masalah wanita. tulisan: 34,5 cm x 3 cm; tebal naskah:
Pada masa pemerintaan Adipati Bali, desa-desa di bagian Utara pegunungan Babad ini selanjutnya menceritakan tentang pemberontakan I Gusti 89 lembar; jumlah halaman: 178
dan di wilayah Timur Bali melakukan pemberontakan. Diceritakan juga Pandebasa. I Gusti Pandebasa gugur setelah melakukan pertarungan halaman; jumlah baris per halaman: 1v
mengenai kerajaan Majapahit pada masa Hayam Wuruk. Pada masa dengan I Gusti Panarungan. Pasca pemberontakan Dalem Demayu Bekung 17. sampai 89r 4 baris, 89v 3 baris; aksara:
itu adipati Bali Dalem Ketut Smara Kepakisan sempat menghadap ke digantikan oleh Dalem Segening. Pada masa pemerintahan Dalem Segening Bali; cara penulisan: digurat dari kiri
Majapahit. Kemudian, diceritakan juga cerita tentang Prabu Madura yang beliau ingin merebut kembali Blambangan. Dalem Segening mengutus I BABAD DALEM ke kanan; bahan naskah: daun lontar;
melaksanakan yadnya dipimpin oleh Bhujangga Kayumanis. Setelah Gusti Jelantik Tenganan untuk menyerang Blambangan. I Gusti Jelantik bahasa: Kawi; bentuk teks: prosa;
acara di Madura Dalem Smara Kepakisan ingin disucikan oleh Bhujangga Tenganan gugur dalam peperangan, dan gagal menaklukan Blambangan. subjek: babad.
Kayumanis. Kedudukan Dalem Kepakisan digantikan oleh putranya Kedudukan Patih Agung digantikan oleh I Gusti Agung Widya karena patih
yang bernama Dalem Waturenggong. Pada masa pemerintahan Dalem agung sebelumnya telah wafat. Kedudukan Dalem Segening digantikan oleh Keterangan lain: pada cakĕpan terdapat
Waturenggong datanglah Dang Hyang Nirarta di Bali. Cerita perjalanan putranya yang bernama Dalem Dimade stiker berisi tulisan “Babad Dalem
Dang Hyang Nirarta ke Bali hingga resmi diangkat menjadi guru oleh 1-89”. Pada lembar 1r terdapat tulisan
Dalem Waturenggong juga dituliskan dalam babad ini. Dang Hyang Nirarta Babad ini juga menceritakan mengenai pemerintahan Dalem Dimade, “// babad ḍalĕm∙.”
sebagai guru dari Dalem Waturenggong diberikan tempat di daerah Katiaga. sekilas tentang riwayat Ida Bang Manik Angkeran yang merupakan leluhur
Arya Bang Sidemen dan Arya Bang Pinatih. Pada bagian akhir babad juga
Dalam babad ini juga mengisahkan tentang kedatangan Dang Hyang menjabarkan secara lengkap silsilah keturunan Arya Kepakisan.
Astapaka ke Bali. Diceritakan Dang Hyang Nirarta bersama Dang Hyang
Astapaka melaksanakan upacara Homa. Beberapa tahun setelah pelaksanaan
116 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 117