Page 133 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 133

RINGKASAN ISI BABAD
                                     Bagian awal babad diawali dengan permohonan maaf yang diucapkan oleh   gugur pada tahun saka Brahmana Nyarita Kawahan Mani. Pemerintahan
                                     penulis kepada para leluhur yang telah tiada. Kemudian cerita diawali   di gelgel dipimpin oleh Dalem Pemayun Bekung. Arya Manginte menjabat
                                     dengan kisah ditaklukkannya Bali di pada zaman kerajaan Majapahit yang   sebagai Patih Agung. Pada masa pemerintahan Dalem Bekung timbul                                                                                                                                                                      Tempat penyimpanan: keropak; asal:
                                     dipimpin oleh Gajah Mada. Setelah itu diceritakan tentang Dang Hyang   pemberontakan I Gusti Pande Basa karena masalah wanita.                                                                                                                                                                                salinan dari lontar milik Kt. Kaler;
                                     Kepakisan dan keturunannya. Dimulai dari Dang Hyang Kepakisan yang   Babad ini selanjutnya menceritakan tentang pemberontakan I Gusti                                                                                                                                                                         keadaan: baik; ukuran: 50,8 cm x 3,6
                                     diangkat menjadi Adipati Blambangan, Sumbawa dan Adipati Bali. Adipati   Pandebasa. I Gusti Pandebasa gugur setelah melakukan pertarungan                                                                                                                                                                     cm; ruang tulisan: 42,8 cm x 3,4 cm;
                                     Bali didampingi oleh beberapa Arya untuk menjaga stabilitas Pulau Bali.   dengan I Gusti Panarungan. Pasca pemberontakan Dalem Demayu Bekung                                                                                                                                                                  tebal: 49 lembar; jumlah halaman: 178
                                     Pada masa pemerintaan Adipati Bali, desa-desa di bagian Utara pegunungan   digantikan oleh Dalem Segening. Pada masa pemerintahan Dalem Segening                                                                                                                                                              halaman; jumlah baris per halaman:
                                     dan di wilayah Timur Bali melakukan pemberontakan. Diceritakan juga   beliau ingin merebut kembali Blambangan. Dalem Segening mengutus I                                                                                                                                                                      4 baris; aksara: Bali; cara penulisan:
                                     mengenai kerajaan Majapahit pada masa Hayam Wuruk. Pada masa      Gusti Jelantik Tenganan untuk menyerang Blambangan. I Gusti Jelantik                                                                                                                                                                        digurat dari kiri ke kanan; bahan: daun
                                     itu adipati Bali Dalem Ketut Smara Kepakisan sempat menghadap ke   Tenganan gugur dalam peperangan, dan gagal menaklukan Blambangan.                                                                                                        18.                                                               lontar; bahasa: Kawi; bentuk teks:
                                     Majapahit. Kemudian, diceritakan juga cerita tentang Prabu Madura yang   Kedudukan Patih Agung digantikan oleh I Gusti Agung Widya karena patih                                                                                                                                                               prosa; subjek: babad; umur: 86 tahun.
                                     melaksanakan yadnya dipimpin oleh Bhujangga Kayumanis. Setelah    agung sebelumnya telah wafat. Kedudukan Dalem Segening digantikan oleh
                                     acara di Madura Dalem Smara Kepakisan ingin disucikan oleh Bhujangga   putranya yang bernama Dalem Dimade                                                                                     BABAD DALEM SAMPRANGAN VA/8/1045                                                                                Keterangan lain: pada lembar 1 recto
                                     Kayumanis. Kedudukan Dalem Kepakisan digantikan oleh putranya                                                                                                                                                                                                                                                 di sisi kiri terdapat penanggalan
                                     yang bernama Dalem Waturenggong. Pada masa pemerintahan Dalem     Babad ini juga menceritakan mengenai Lurah Agung yang bernama Dukut                                                                                                                                                                         Masehi [10-5-1933]. Di sisi kanan
                                     Waturenggong datanglah Dang Hyang Nirarta di Bali. Cerita perjalanan   Kreta yang kemudian dibunuh oleh Kyayi Panji Sakti dari Ler Gunung.                                                                                                                                                                    terdapat tulisan berhuruf Latin yang
                                     Dang Hyang Nirarta ke Bali hingga resmi diangkat menjadi guru oleh   Sedangkan Kyayi Nglurah Singharsa bersiaga dengan membuat benteng                                                                                                                                                                        ditulis dengan pensil “Babad Dalem
                                     Dalem Waturenggong juga dituliskan dalam babad ini. Dang Hyang Nirarta   pertahanan yang dipagari dengan kuat serta dipenuhi dengan ranjau-                                                                                                                                                                   Samprangan toeronan dari lontarnja
                                     sebagai guru dari Dalem Waturenggong diberikan tempat di daerah Katiaga.  ranjau dan parit-parit perintang di sebelah selatan Smarawijaya. Selain itu                                                                                                                                                         ditoeroen oleh Kt Kaler dari Br
                                                                                                       diceritakan juga tentang raja Dalem yang berkuasa di Smarajaya serta dalam                                                                                                                                                                  Paketan”.
                                     Dalam babad ini juga mengisahkan tentang kedatangan Dang Hyang    menjalankan pemerihtahan dibantu oleh Kyayi Nglurah Singharsa. Rakyat
                                     Astapaka ke Bali. Diceritakan Dang Hyang Nirarta bersama Dang Hyang   yang tinggal di sekitar istana diberikan tempat tinggal mengelilingi istana                                                                                                                                                             Pengarang/penyalin: Ktoet Kaler
                                     Astapaka melaksanakan upacara Homa. Beberapa tahun setelah pelaksanaan   tersebut. Tempat pemukiman rakyat dijaga oleh krabat Kyayi Dawuh yang
                                     Homa, Dalem Waturenggong wafat. Setelah itu, timbul huruhara di Gelgel   bertempat tinggal di benteng terletak di wilayah Pamregan.
                                     yang diawali dengan I Gusti Batan Jeruk. Pemberontakan itu gagal. I
                                     Gusti Batan Jeruk lari ke timur bersama keluarganya. I Gusti Batan Jeruk















                 122                 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA                                                                                                                                                                                                                      KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA         123
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138