Page 134 - Final Manuskrip Gedong Kirtya Jilid I
P. 134
RINGKASAN ISI BABAD
Bagian awal babad diawali dengan permohonan maaf yang diucapkan oleh gugur pada tahun saka Brahmana Nyarita Kawahan Mani. Pemerintahan
penulis kepada para leluhur yang telah tiada. Kemudian cerita diawali di gelgel dipimpin oleh Dalem Pemayun Bekung. Arya Manginte menjabat
dengan kisah ditaklukkannya Bali di pada zaman kerajaan Majapahit yang sebagai Patih Agung. Pada masa pemerintahan Dalem Bekung timbul Tempat penyimpanan: keropak; asal:
dipimpin oleh Gajah Mada. Setelah itu diceritakan tentang Dang Hyang pemberontakan I Gusti Pande Basa karena masalah wanita. salinan dari lontar milik Kt. Kaler;
Kepakisan dan keturunannya. Dimulai dari Dang Hyang Kepakisan yang Babad ini selanjutnya menceritakan tentang pemberontakan I Gusti keadaan: baik; ukuran: 50,8 cm x 3,6
diangkat menjadi Adipati Blambangan, Sumbawa dan Adipati Bali. Adipati Pandebasa. I Gusti Pandebasa gugur setelah melakukan pertarungan cm; ruang tulisan: 42,8 cm x 3,4 cm;
Bali didampingi oleh beberapa Arya untuk menjaga stabilitas Pulau Bali. dengan I Gusti Panarungan. Pasca pemberontakan Dalem Demayu Bekung tebal: 49 lembar; jumlah halaman: 178
Pada masa pemerintaan Adipati Bali, desa-desa di bagian Utara pegunungan digantikan oleh Dalem Segening. Pada masa pemerintahan Dalem Segening halaman; jumlah baris per halaman:
dan di wilayah Timur Bali melakukan pemberontakan. Diceritakan juga beliau ingin merebut kembali Blambangan. Dalem Segening mengutus I 4 baris; aksara: Bali; cara penulisan:
mengenai kerajaan Majapahit pada masa Hayam Wuruk. Pada masa Gusti Jelantik Tenganan untuk menyerang Blambangan. I Gusti Jelantik digurat dari kiri ke kanan; bahan: daun
itu adipati Bali Dalem Ketut Smara Kepakisan sempat menghadap ke Tenganan gugur dalam peperangan, dan gagal menaklukan Blambangan. 18. lontar; bahasa: Kawi; bentuk teks:
Majapahit. Kemudian, diceritakan juga cerita tentang Prabu Madura yang Kedudukan Patih Agung digantikan oleh I Gusti Agung Widya karena patih prosa; subjek: babad; umur: 86 tahun.
melaksanakan yadnya dipimpin oleh Bhujangga Kayumanis. Setelah agung sebelumnya telah wafat. Kedudukan Dalem Segening digantikan oleh
acara di Madura Dalem Smara Kepakisan ingin disucikan oleh Bhujangga putranya yang bernama Dalem Dimade BABAD DALEM SAMPRANGAN VA/8/1045 Keterangan lain: pada lembar 1 recto
Kayumanis. Kedudukan Dalem Kepakisan digantikan oleh putranya di sisi kiri terdapat penanggalan
yang bernama Dalem Waturenggong. Pada masa pemerintahan Dalem Babad ini juga menceritakan mengenai Lurah Agung yang bernama Dukut Masehi [10-5-1933]. Di sisi kanan
Waturenggong datanglah Dang Hyang Nirarta di Bali. Cerita perjalanan Kreta yang kemudian dibunuh oleh Kyayi Panji Sakti dari Ler Gunung. terdapat tulisan berhuruf Latin yang
Dang Hyang Nirarta ke Bali hingga resmi diangkat menjadi guru oleh Sedangkan Kyayi Nglurah Singharsa bersiaga dengan membuat benteng ditulis dengan pensil “Babad Dalem
Dalem Waturenggong juga dituliskan dalam babad ini. Dang Hyang Nirarta pertahanan yang dipagari dengan kuat serta dipenuhi dengan ranjau- Samprangan toeronan dari lontarnja
sebagai guru dari Dalem Waturenggong diberikan tempat di daerah Katiaga. ranjau dan parit-parit perintang di sebelah selatan Smarawijaya. Selain itu ditoeroen oleh Kt Kaler dari Br
diceritakan juga tentang raja Dalem yang berkuasa di Smarajaya serta dalam Paketan”.
Dalam babad ini juga mengisahkan tentang kedatangan Dang Hyang menjalankan pemerihtahan dibantu oleh Kyayi Nglurah Singharsa. Rakyat
Astapaka ke Bali. Diceritakan Dang Hyang Nirarta bersama Dang Hyang yang tinggal di sekitar istana diberikan tempat tinggal mengelilingi istana Pengarang/penyalin: Ktoet Kaler
Astapaka melaksanakan upacara Homa. Beberapa tahun setelah pelaksanaan tersebut. Tempat pemukiman rakyat dijaga oleh krabat Kyayi Dawuh yang
Homa, Dalem Waturenggong wafat. Setelah itu, timbul huruhara di Gelgel bertempat tinggal di benteng terletak di wilayah Pamregan.
yang diawali dengan I Gusti Batan Jeruk. Pemberontakan itu gagal. I
Gusti Batan Jeruk lari ke timur bersama keluarganya. I Gusti Batan Jeruk
122 KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA KHAZANAH MANUSKRIP SEJARAH KOLEKSI GEDONG KIRTYA 123