Page 122 - Perdana Menteri RI Final
P. 122

rumuskan ketika menyusun dasar-dasar ekonomi   bepergian ke negara lain, perjalanan studi, dan                         des Civilisations Orientales (AECO) di Paris   menghendaki     perdamaian    menginginkan
                                                                                                       74
                                                                                                                                                                                                                            81
                           untuk mempersiapkan Indonesia merdeka.         membangun kontak lebih luas.  Pembukaaan                                lewat bantuan perwakilan mereka di sana,       kemerdekaan setiap bangsa”.  Hatta menutup
                           Pemikiran ekonomi Hatta inilah yang kemudian   kontak dan jaringan internasional sangat                                Arnold Mononuntu. Organisasi ini memiliki      pidatonya dengan pernyataan bahwa perdamaian
                           terumuskan ke dalam pasal 33 Undang-Undang     diperlukan sebagai jembatan pembuka untuk                               misi untuk menyatukan mahasiswa dan            dunia hanya bisa diselematkan hanya pertama-
                           Dasar 1945.                                    mempublikasikan bagaimana situasi penjajahan                            intelektual dari berbagai koloni di Asia agar   tama dengan cara melawan rezim kolonial yang
                                                                          yang terjadi di Indonesia dan bagaimana reaksi                          mengenal kebudayaannya satu sama lain dan      tidak adil. 82
                           MEMPROPAGANDAKAN KEMERDEKAAN                   dunia   internasional  terhadapnya.  Inisiatif                          memperkenalkan peradaban Timur yang kaya
                           DI EROPA                                       internasionalisasi jaringan yang dilakukan PI,                          kepada publik Barat melalui sejarah, seni, dan   Pasca konferensi demokrasi internasional yang

                                                                                                                                                                          77
                           Salah satu perubahan fundamental dalam         menurut Ali Sastroamidjojo, “mencerminkan                               pertunjukkan kebudayaan.  Menurut Hatta,       sukses itu, kontak yang terbangun antara PI
                                                                                                                                                                                                 dengan  jaringan  antiimperialisme  internasional
                           organisasi ini semenjak tahun 1925 dan terutama   kesadaran PI bahwa nasionalisme Indonesia tidak                      meskipun perhimpunan ini menunjukkan
                           setelah kepengurusan Hatta adalah strategi     berdiri sendiri, faktor internasionalisme disadari                      minatnya pada studi budaya Timur, tetapi tidak   semakin intensif. Puncaknya adalah ketika
                                                                                                                                                                                   78
                           PI  untuk  mempropagandakan  kemerdekaan       sebagai unsur penting di dalam perjuangan                               kurang unsur politik di dalamnya.  Melalui     mereka mendapat undangan untuk menghadiri
                                                                                               75
                           Indonesia  di  Eropa.  Tujuan  kemerdekaan     kemerdekaan nasional”.                                                  lobi dari AECO kepada Marc Sangnier, bekas     satu  konferensi  antikolonial yang  mahapenting
                                                                                                                                                  pimpinan parlemen Perancis, PI mendapatkan     di masa interwar: Kongres Melawan Penindasan
                           Indonesia yang diperoleh dengan strategi
                                                                          Ketika Hatta memegang tampuk kepemimpinan                               kesempatan untuk diundang dalam Kongres        Kolonial dan Imperialisme (Congress Against
                           solidaritas, swadaya, dan nonkooperasi tidak
                                                                          PI di tahun 1926, ia langsung berpikir strategis                        Demokrasi Internasional untuk Perdamaian       Colonial   Oppression    and   Imperialism).
                           hanya difokuskan kepada aspek “kesatuan
                                                                          mengenai taktik PI meluaskan pengaruhnya di                             (Congrès Démocratique International pour la    Konferensi ini begitu penting karena untuk
                           nasional”  tetapi   juga    “kesetiakawanan
                                                                          dunia internasional dengan membangun kontak                             Paix) di Bierville, sebuah desa kecil 120 kilometer   pertama kalinya tokoh-tokoh utama gerakan
                                       71
                           internasional”.  Melakukan penyebaran ide
                                                                          dan jaringan dengan gerakan antiimperialisme                            Barat laut Paris. Hatta kemudian berangkat     antikolonial bertemu. Di sinilah Hatta yang
                           pembebasan nasional dan situasi penjajahan di
                                                                          Asia dan Afrika di Eropa. Paris kemudian                                mewakili PI ke Bierville. Kedatangannya ke sana,   mewakili PI bertemu dengan Jawaharlal Nehru
                           Indonesia penting dilakukan untuk menarik
                                                                          dipilih sebagai tujuan dari PI untuk memperkuat                         dilukiskan dalam memoirnya, terutama “untuk    (India), Lamine Senghor (Senegal), Hansin Liu
                           perhatian dunia terhadap kondisi yang terjadi
                                                                          jaringan pergerakan antikolonial Indonesia.                             memperkenalkan nama negeriku Indonesia         (Cina), Hafiz Ramadhan Bey (Mesir), Messali
                           di Indonesia. Hatta mengatakan bahwa
                                                                                                                                                                           79
                                                                                                                                                                                                                   83
                                                                          Alasan pemilihan Paris adalah karena ibukota                            kepada dunia internasional”.  Dalam konferensi   Hadj (Aljazair), dll.  Hatta dalam konferensi ini
                           propaganda luar negeri penting bagi gerakan
                                                                          Perancis ini dikenal sebagai “anti-imperial                             di Bierville tersebut, delegasi Asia dipersilakan   diberi kehormatan menduduki kursi presidium
                           kemerdekaan Indonesia sebab “dunia luar sampai
                                                                                                                                                                                                         84
                           sekarang tidak tahu tentang apa yang terjadi di   metropolis”, meminjam istilah Michael Goebel,                        untuk menyampaikan pandangannya secara         kongres.  Semaun yang hadir mewakili Sarekat
                           tanah air kita, sebagai konsekuensinya secara   di mana mulai dari mahasiswa, aktivis, migran,                         kolektif,  kemudian  secara  individu  mewakili   Rakyat juga mewakili presidium kongres. Dalam
                           keliru  dipercayai  bahwa  Indonesia  benar-benar   intelektual, eksil dari mancanegara Asia, Afrika,                  negeri mereka. Hatta mengungkapkan dalam       Kongres Melawan Penindasan Kolonial terdapat
                           mendapat berkah pemerintah Belanda”. 72        Amerika Latin berkumpul membangun gerakan                               pidatonya mengenai lokasi geografis Indonesia   174  delegasi  mewakili  134  organisasi,  asosiasi,
                                                                                          76
                                                                          antiimperialisme.  Selain itu, para mahasiswa                           dan berbicara bahwa dirinya mewakili Indonesia   dan partai politik dari 34 negara. Presiden
                           Dalam  program baru  PI  di tahun 1925         Indonesia di Belanda telah familiar dengan                              yang mungkin banyak orang dalam kongres        kehormatan dari konferensi ini adalah peraih
                           disebutkan bahwa PI akan mengintensifkan       atmosfer antiimperialisme internasional Paris                           tersebut baru dengar pertama kali. Setelah     nobel Albert Einstein dan Romain Rolland,
                           propaganda asas-asas organisasi ini di Indonesia,                                                                      pidato  Hatta,  orang-orang  Belanda  yang  pada
                                                                          karena mereka basanya pergi ke sana untuk                                                                              bersama dengan janda dari Sun Yat Sen, yaitu
                           selain itu program kerja tersebut mengumumkan                                                                          permulaan masih menyebut “Hindia Belanda”
                                                                          liburan,  studi, atau  bertemu  dengan aktivis                                                                         Soong Ching-Ling, dan pemimpin Partai Buruh
                           bahwa propaganda internasional kemerdekaan                                                                             tidak menggunakan lagi kata itu, apalagi setelah                       85
                                                                          antikolonial lainnya dari Asia                                                                                         Inggris, George Lansbury.
                                                          73
                           Indonesia akan lebih ditingkatkan.  Cara yang                                                                          mereka berdiskusi dengan Hatta tentang istilah
                                                                                                                                                     80
                           dilakukan untuk meningkatkan penyebaran ide    Jaringan  politik  internasional  PI  mulai                             itu.  Hatta lebih jauh mengungkapkan bahwa     Hatta mengatakan  dalam  Indonesia Merdeka
                           kemerdekaan Indonesia di Eropa adalah melalui   terbuka ketika mereka berhasil bergabung                               “masalah perdamaian dunia adalah masalah       bahwa  kongres  ini  merupakan  “peristiwa
                           ceramah di pertermuan-pertemuan internasional,   dengan organisasi Association pour l’ étude                           kemerdekaan bangsa-bangsa. Siapa pun yang      terpenting yang disaksikan dalam abad kita, itulah





                           110   PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959                                                                                                                  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  111
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127