Page 139 - Perdana Menteri RI Final
P. 139

apa  yang  dilakukan oleh  militer  fasis  Jepang   dan juga Sjahrir sepakat bahwa konsesi politik   kepada pemerintah Jepang. Pertama,  saikerai,   bagian keselamatan masyarakat). Melihat
 162
 di Asia, Hatta telah siap dengan konsekuensi   untuk Jepang harus ditekan.  Hatta bertugas   penghormatan membungkukkan badan sampai   komposisi para pemimpinnya muncul anggapan
 terburuknya di Indonesia,  apalagi  tidak  lama   untuk mengamankan dana dan membantu   90 derajat dengan menghadap ke arah Tokyo,   bahwa organisasi ini adalah organisasi nasionalis
 setelah Jepang datang ke Indonesia mereka   kegiatan atau perjalanan kelompok pemuda.   melukai perasaan orang Islam yang menganggap   murni sehingga mendapatkan dukungan luas
 melarang pengibaran bendera merah putih dan   Sementara itu, Hatta tidak menutup diri dari   bahwa itu melebihtinggikan Tenno Heika   dari masyarakat, bahkan dari banyak organisasi
                              164
 157
 menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.    pengarahan dan nasehat kelompok gerilya Sjahrir.   daripada  Allah.   Kedua,  orang-orang  Jepang   bawah tanah.
 Ketika salah satu pemimpin gerilya bawah   diminta untuk menghentikan penempelengan
 Jepang menyadari apabila mereka ingin                         Ketika Menteri Asia Timur Raya, Aoki,
 tanah, Amir Sjarifuddin, ditangkap oleh Jepang   atau penamparan di kepala seseorang apabila
 mengambil simpati rakyat Jawa, maka mereka                    berkunjung ke Jakarta bertemu dengan
 karena dituding mendapatkan dana dari Belanda   melakukan kesalahan atau tidak disukai oleh
 harus  dapat menampilkan  tokoh utama   165                   Hatta sebagai wakil dari empat serangkai, ia
 dalam mengorganisasikan gerakannya melawan   pihak Jepang.
 pergerakan Indonesia sebelum perang sebagai                   menyampaikan bahwa sebaiknya Jepang tidak
 Jepang, Hatta berusaha untuk menolong Amir.
 158
 sekutu mereka.  Tokoh nasionalis terkemuka   Cita-cita kemerdekaan masih hidup dan   mengesampingkan keinginan rakyat Indonesia
 Akhirnya pihak Jepang tidak jadi menghukum
 ini dapat dimanfaatkan oleh Jepang untuk   diusahakan untuk tercipta perlahan oleh   untuk  memiliki  pemerintahan  sendiri.  Hal  ini
 mati Amir dan menggantinya dengan hukuman
 memobilisasi rakyat demi mendukung Jepang   para  pemimpin  Indonesia.  Hatta  berpidato   nantinya akan menyebabkan hubungan buruk
 seumur hidup.
 menghadapi perang. Kebijakan ini dimanfaatkan   di Lapangan Ikada pada 8 Desember 1942,   antara pemerintah militer Jepang dan Indonesia.
 oleh tokoh pergerakan Indonesia untuk   Pada mulanya setelah Jepang menduduki   memperingati pecahnya perang Pasifik, untuk   Di bulan Agustus dan Oktober 1943 Jepang

 membangun strategi perjuangan kemerdekaan   Indonesia, Hatta  mendapatkan penawaran   mengingatkan masih hidupnya cita-cita ini.   memberikan  kemerdekaan  kepada  Birma  dan
 Indonesia ke depan dengan dua cara: melalui   dari pemerintah Jepang sebagai penasihat,   Ia mengatakan bahwa terlepasnya Indonesia   Filipina, namun Indonesia tidak disebutkan
                                                                                                 169
 jalur resmi bekerja sama dengan Jepang dan   mendapatkan kantor di Pegangsaan Timur dan   dari penjajahan Belanda membuatnya tidak   kapan akan diberikan kebebasannya.  Hatta
                                                        166
 secara rahasia melalui gerakan bawah tanah.   rumah di Oranje Boulevard (Jalan Diponegoro   ingin merasakan menjadi jajahan kembali.    juga menuntut bahwa pemerintah Jepang
 Secara diam-diam Sukarno dan Hatta akan   sekarang). Dalam kantor ini, pemerintah Jepang   Pidato ini tidak melalui sensor terlebih dahulu,   memperbolehkan pengibaran bendera merah
 berjuang melalui jalur resmi dan menjalin   juga mengajak tokoh pergerakan antikolonial   sehingga menyebabkan kecurigaan pihak Jepang   putih dan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.
 kontak dengan Jepang dan di sisi lain Sjahrir dan   maupun kooperatif dengan Belanda, di antaranya   bertambah kepada Hatta yang sejak tahun 1930-  Namun, pemerintah Jepang menolak hal ini
 Amir Sjarifuddin akan membangun perlawanan   adalah A. Karim Pringgodigdo, Surachman,   an telah mengecam fasisme Jepang. Perjuangan   karena akan menimbulkan kerepotan terhadap
 159
 bawah tanah dengan para pemuda.  Antara   Sujitno  Mangunkusumo,  Supomo,  Sunario   untuk mewujudkan kemerdekaan kemudian   pemerintahannya.  Meskipun  demikian,
 Kolopaking, dan Margono Djojohadikusumo.   dipusatkan kepada organisasi bernama Putera   beberapa dewan dibentuk untuk memberikan
 gerakan bawah tanah dan gerakan resmi saling
 Hatta  juga  mendapatkan  tenaga-tenaga  baru,   (Pusat  Tenaga  Rakyat)  yang  dibentuk  oleh   kesan adanya dukungan terhadap partisipasi.
 mendukung dan berhubungan. Hatta dan
 seperti Assaat,  Suwirjo, Datuk  Djamin, dan   pemerintah Jepang di bulan Maret 1943 untuk   Orang-orang  Indonesia  diangkat lebih banyak
 Sjahrir, misalnya, saling  berhubungan secara
 Wilopo. Di dalam pekerjaannya, Hatta berfungsi   menjanjikan pemerintahan mandiri yang akan   lagi untuk menjadi penasihat pemerintah
 160
 intensif selama okupasi Jepang.
                                                        167
 sebagai  penghubung  antara  pihak  Jepang  dan   diberikan kepada Indonesia di masa depan.    Jepang. Dewan Penasihat Pusat (Chuo Sangiin)
 Sjahrir mengatakan bahwa baik Hatta dan   para pemimpin Indonesia. Jepang menginginkan   Gagasan ini lahir dari desakan Sukarno dan   kemudian dibentuk di Jakarta dan diketuai oleh
 Sukarno menyetujui “apa pun yang sah   bahwa  kepentingannya  dapat  disalurkan  kawan-kawan yang menginginkan terciptanya   Sukarno. Hatta mulanya terpilih menjadi wakil
 untuk melebarkan cakupan perjuangan kaum   melalui kantor penasihat ini,  sementara  itu   gerakan  rakyat  untuk  mencapai  tujuan  ketua bersama Ki Hadjar Dewantara, tetapi
                       168
 nasionalis di ranah resmi, dan pada waktu yang   kantor tersebut memberikan bahan-bahan   nasional.   Dalam organisasi  ini  berkumpul   pemerintah menunjuk tokoh lain, Buntaran
 bersamaan diam-diam mendukung perlawanan   yang dapat digunakan oleh pemerintah dalam   empat orang tokoh nasional yang disebut sebagai   Martoatmodjo dan Kusumo Utoyo. Pada bulan
 161
 revolusioner”.  Sjahrir yakin bahwa Jepang akan   menentukan kebijakan politik, ekonomi, adat,   “empat serangkai”, yaitu Sukarno (ketua), Hatta   Januari 1944, Putera digantikan oleh Jawa
 163
 memanfaatkan popularitas Sukarno untuk tujuan   dan agama.  Dari keluh kesah yang diterimanya   (wakil ketua), Ki Hadjar Dewantara (kepala   Hokokai (Persatuan Kebaktian Jawa). Pemerintah
 propaganda dan sebaliknya baik Sukarno, Hatta,   dari rakyat, Hatta menyampaikan dua hal   pengajaran), dan K.H. Mas Mansur (kepala   Jepang membutuhkan organisasi persaudaraan





 126  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959           PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  127
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144