Page 58 - Perdana Menteri RI Final
P. 58

semasa okupasi Jepang. Diestimasikan bahwa     akhirnya memperlihatkan hasil yang gemilang                             dipimpin oleh Amir Sjarifuddin dan kedua       Josip Broz Tito, pemimpin yang memiliki
                           Indonesia menerima tekstil kurang lebih 500.000   bagi Republik. Dengan ditandatanganinya                              Partai Rakjat Sosialis (Paras) yang dipimpin   perhatian dengan negara-negara Asia dan Afrika.
                           yard, dari perhitungan minimal dua pelabuhan di   kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundar                             oleh Sjahdir sepakat untuk bergabung dan       Upayanya yang lain adalah menginisiasi kongres

                           Malang dan Banyuwangi saja menerima 240.000    (KMB) di tahun 1949 apa yang  telah digagas                             melahirkan Partai Sosialis. Sjahrir menjabat   kaum sosialis se-Asia di Burma. Ia pergi ke New
                                               144
                           yard dan 170.000 yard.  Sjahrir sendiri sempat   oleh Sjahrir tidak berujung sia-sia seperti                           kemudian sebagai ketua dan Amir sebagai wakil   Delhi di tahun 1952 untuk membicarakan itu.
                           melakukan inspeksi ketika menerima kiriman     yang dikhawatirkan oleh para pengkritiknya.                             ketua. Bergabungnya duo ini bisa disebut sebagai   Di tahun 1953, diadakanlah Asian Socialist
                           tekstil dari India di Cirebon. Indonesia sendiri di   Perundingan KMB yang mengakui Indonesia                          dwitunggal baru versi yang lebih muda dan      Conference di Rangoon, ibukota Burma. Sebagai
                           tahun 1947 untuk memenuhi kebutuhan tekstil    sebagai negara berdaulat memuluskan langkah                             radikal.                                       pemuka sosialis Indonesia, Sjahrir memberikan
                           masih mengupayakan impor dari luar.            awal Republik untuk kembali ke bentuk negara                                                                           pidato kunci dalam konferensi tersebut.
                                                                                                                                                  Meskipun demikian, kolaborasi ini hanya
                                                                          kesatuan, suatu format kenegaraan yang telah
                           Selain alasan persaudaraan India dan Indonesia,                                                                        dapat bertahan tiga tahun. Perpecahan awalnya   Sjahrir adalah tokoh yang masih diakui
                                                                          disepakati oleh para pendiri Indonesia. Di tahun
                           kebijakan diplomasi beras juga membuktikan                                                                             disebabkan oleh penarikan dukungan koalisi     reputasinya di masa Demokrasi Parlementer
                                                                          1950an, datangnya sebuah era baru disambut
                           bahwa pernyataan Belanda bahwa Indonesia                                                                               sayap kiri dan komunis di dalam tubuh Partai   meskipun ia tidak memimpin suatu lembaga
                                                                          dengan penuh harapan bahwa Indonesia
                           belum merdeka terbantahkan. Dalam bayangan                                                                                                                            pemerintahan. Meskipun demikian, partainya
                                                                          bisa memulai pembangunannya yang sempat                                 Sosialis yang menilai Sjahrir gagal sebagai perdana
                           Sjahrir, dengan pengiriman beras kepada India                                                                                                                         tidak pernah menjadi partai yang benar-benar
                                                                          tertunda satu per satu sesuai dengan apa yang                           menteri  pasca  Linggarjati. Setahun kemudian,
                           ini, Indonesia dapat membuktikan kepada
                                                                          telah ditetapkan oleh garis konstitusi.                                 kejatuhan kabinet Amir dengan sebab yang       besar. Dalam pemilu pertama Indonesia tahun
                           dunia bahwa negeri ini dapat menjalankan
                                                                                                                                                  sama seperti Sjahrir, gagal memenuhi ekspetasi   1955, PSI yang dipimpin tokoh sekaliber Sjahrir
                           pemerintahannya. Keberhasilan pengiriman       Lalu, bagaimana dengan peran Sjahrir? Rosihan                           akibat disepakatinya Perundingan Renville,     hanya memperoleh dua persen suara pemilih
                           beras ke India juga memperlihatkan keberanian
                                                                          Anwar menuliskan bahwa selama memimpin                                  menyebabkan hubungan dua faksi politik ini     secara nasional dan mendapatkan lima kursi
                           Indonesia dalam menembus blokade Belanda.
                                                                          pemerintah dari tahun 1945-7, fokus utama                               tambah runyam. Amir yang telah kehilangan      parlemen. Perolehan  suaranya  jauh di  bawah
                           Sejak awal masa Revolusi, Belanda berniat
                                                                          perhatian   Sjahrir  dikonsentrasikan  pada                             “gas-nya” memboyong pengikut Partai Sosialis   empat besar partai pemenang pemilu: PNI,
                           membatasi hubungan Indonesia  dengan  dunia
                                                                          perjuangan menghadapi Belanda berbarengan                                                                              Masyumi, PKI, dan NU. Ada berbagai analisa
                                                                                                                                                  bergerak ke gerbong yang semakin kiri dengan
                           luar. Akibat kebijakan ini, pihak Belanda rupanya
                                                                          dengan upaya meletakkan dasar pedoman bagi                                                                             yang berusaha menjelaskan fenomena ini.
                                                                                                                                                  menginkorporasikan mereka ke dalam PKI yang
                           kelabakan mengantisipasi hasil positif perhatian
                                                                          sebuah negara baru. Di masa ini, hampir tidak                           dibentuk kembali pasca kedatangan Muso dari    Pertama, gagasan Sjahrir dinilai banyak orang
                           internasional sementrara yang didapatkan oleh
                                                                          ada waktu dan peluang untuk mengaplikasikan                             Soviet. Sementara Sjahrir yang merasa tidak    terlalu elitis atau dalam pendapat Salam
                           Indonesia. Meskipun, sebetulnya Indonesia gagal
                                                                          pemikiran    politiknya,  yaitu   sosialisme                            sejalan lagi membentuk PSI sebagai saluran
                           mengirimkan beras sesuai rencana 500.000 ton                                                                                                                          “Bahasa Sjahrir bukanlah bahasa
                                                                          kerakyatan. 145  Setelah  Indonesia  berhasil
                                                                                                                                                  aspirasi politiknya.
                           akibat kurangnya penggilingan padi, penjarahan
                                                                          mendapatkan pengakuan kedaulatan di tahun                                                                              rakyat, melainkan bahasa intelek yang
                           oleh serdadu-serdadu lokal yang tidak paham
                                                                          1949, sebagai warga negara biasa Sjahrir mulai                          Di tahun 1950-an Sjahrir sibuk dengan kegiatan   sulit dimengerti rakyat … karenanya
                           dengan  kebijakan ekspor pemerintah, dan
                                                                          mengembangkan Partai Sosialis Indonesia (PSI)                           partai. Satu hal aktivitas penting Sjahrir     pengaruhnya terbatas pada dunia
                           serangan militer Belanda yang menghancurkan
                                                                          yang didirikan pada 12 Februari 1948. Partai                            yang dilupakan banyak sejarawan adalah ia      intelegensia semata, demikian pula nasib
                           pelabuhan. Tapi setidaknya taktik Sjahrir
                                                                          yang berfokus pada pengkaderan intelektualitas                          berinisiatif membangun jaringan internasional   partai politik yang dipimpinnya”.
                                                                                                                                                                                                                                    146
                           berhasil  menggiring  perhatian  dunia  sekilas
                                                                          anggota seperti PNI-baru ini merupakan partai                           dengan tokoh-tokoh sosialis dunia lainnya untuk
                           kepada situasi poliitk yang menimpa Indonesia.
                                                                          yang dibentuk Sjahrir setelah berseberangan                             memajukan cita-cita sosialisme kemanusiaan     Kedua, PSI adalah partai kader yang organisasinya
                                                                          dengan para tokoh-tokoh Partai Sosialis yang                            yang  dibayangkannya.  Sjahrir  berkunjung     terbatas pada kaum urban perkotaan dan sedikit
                           JALAN OPOSISI DAN KONSEKUENSINYA
                                                                                                                                                                                                                              147
                                                                          lebih radikal dan pro-komunisme. Di bulan                               ke  Inggris,  Perancis,  Belanda,  Skandinavia,   menjangkau daerah pedesaan.  Anggotanya
                           Jalan diplomasi yang telah dirintis oleh       November  1945, dua partai beraliran sosialis,                          Polandia, dan Yugoslavia. Di Yugoslavia, Sjahrir   hanya  50.000-an  orang  di  seluruh  Indonesia
                           Sjahrir meskipun berliku dan sulit pada        pertama Partasi Sosialis Indonesia (Parsi)                              bahkan berdiskusi mengenai sosialisme dengan   tahun 1955. Sjahrir jelas melupakan apa yang




                           46    PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959                                                                                                                  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  47
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63