Page 75 - Perdana Menteri RI Final
P. 75

Dibandingkan dengan Sukarno, Hatta, dan   temperamen revolusionernya, dia menguasai   penderitaan rakyat karena pajak tanah dan pajak   “Aksi Massa”, yang sebenarnya Yamin merupakan
 Sjahrir, Amir lebih sedikit menulis di masa   publik dan memukau audiensnya”. 24  lainnya di masa depresi, pidatonya dihentikan   penulisnya. Oditur Jenderal sebetulnya telah

 pergerakan. Panggung utamanya bukanlah dunia   oleh polisi dan Amir dipaksa turun dari podium   menyiapkan tuntutan pengasingan dalam negeri
 kemampuan orasi dan tingkah laku Amir   28
 tulis menulis, tetapi podium pidato atau rapat   oleh polisi.  Pidato-pidato yang berbau dan   ketika ia diputuskan hukuman tahanan 18
 seringkali dibandingkan dengan kompatriotnya,
 umum. Amir merupakan pemimpin kharismatis   menggunakan kata-kata anti-pemerintah, anti-  bulan penjara. Meskipun demikian, Amir tidak
 Moh. Yamin, dalam laporan-laporan tersebut.
 yang  kemampuan  orasinya  disebut-sebut  kolonial, anti-kapitalisme dengan jelas dianggap   pernah diasingkan di tempat yang jauh dari
 Baik Yamin dan Amir dipandang sebagai
 mendekati reputasi Sukarno. Namun, terdapat   sebagai bibit-bibit subversif kepada pemerintah.   Jakarta, seperti Sukarno ke Endeh atau Hatta
 seorang “ekstrimis”. Meskipun demikian,
 perbedaan yang khas antara Amir dengan   Tidak hanya Amir, beberapa tokoh pergerakan   dan Sjahrir ke Boven Digul. Amir terselamatkan
 potensi Amir diyakini lebih serius dibandingkan
 Sukarno. Menurut Surjono, yang berkerja dalam   yang berpidato menggunakan kata-kata tersebut   dari pengasingan di luar Jawa dan dipenjara di
 dengan Yamin. Dalam pandangan Gubernur   dihentikan pidatonya oleh intelijen polisi
 pers Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia), bila                Sukamiskin. Selama 18 bulan di penjara dari
 Jawa Barat, misalnya, Yamin digambarkan   kolonial. Puncaknya adalah pemerintah kolonial
 kemampuan orasi Sukarno terletak pada irama                   Desember 1933 sampai Juni 1935, perilakunya
 sebagai “anak panggung yang hingar bingar   mulai menangkapi tokoh-tokoh Partindo yang
 bahasa dan dampak suaranya, gaya pidato Amir                  yang “tanpa cacat” membuatnya tidak ditahan
 dan demagog, ekstrimis di gedung kesenian,   dianggap membahayakan. Amir Sjarifuddin
 terletak pada kemampuannya memainkan citra-                   lebih lama. Sesudah Amir dibebaskan malahan
 pribadi yang tak berwatak, tak berpengaruh …   termasuk salah satu di antaranya.
 citra: Surabaya diganti kota kemelaratan atau                 terdengar kabar bahwa ia akan diasingkan
 25
 yang bisa ditinggal sendirian tanpa khawatir”.
 22
 kota Tanjung Perak.  Pidatonya tidak membakar                 jauh-jauh. Namun, Scheper, bekas guru Amir
 Sementara, Amir digambarkan “memiliki   DITAHAN TAPI TIDAK DIASINGKAN
 massa seperti Sukarno, tetapi Amir berbicara apa              di Sekolah Hukum dan pejabat di departemen
 karakter dan berani menanggung konsekuensi
 adanya dengan lugas dan tajam. Terlepas dari itu,   Menurut Ingleson, pukulan pertama dari   kehakiman,  yang  sering  membawakan  Bibel
 karena mempertahankan posisinya … dia jujur
 kemampuan orasi dan kharisma duet Sukarno   serangkaian pukulan terhadap para aktivis   kepada Amir di penjara memohon pengampunan
 dalam keyakinannya. Oleh karena itu, orang-
 dan Amir di Partindo efektif dalam menggalang   nonkooperator datang pada tanggal 27 Juni 1933   atasnya dengan menjamin bahwa Amir akan
 orang terdorong untuk menghormatinya …
 massa, dibandingkan dengan kemampuan tulisan   ketika pelarangan pegawai pemerintah untuk   bertingkah laku baik. Sepupu Amir, Soetan
 selain itu, dia memang terlahir sebagai seorang
 dan intelektualias duet Hatta dan Sjahrir di PNI   menjadi anggota PNI baru dan Partindo mulai   Goenoeng Moelia juga memohon pengampunan
 pemimpin, seorang agitator yang berbahaya;
                                              29
 baru yang mengandalkan kaderisasi pemimpin.  diberlakukan pemerintah kolonial.  Setelah itu,   saudaranya tersebut kepada gubernur jenderal.
 pendeknya seorang tokoh papan atas yang tidak
               penangkapan terhadap para tokoh-tokoh utama     Pengaruh kedua tokoh Kristen ini akhirnya
 26
 Di awal tahun 1930-an, nama Amir mulai   mudah ditundukkan”.  Gubernur tersebut
               pergerakan dari Partindo, PNI baru, PSII, dan   membuatnya tidak ditahan lagi.
 dibicarakan dalam laporan-laporan pemerintah   memberikan pendapat agar pemerintah pusat
               Partai Islam Sumatera, Permi, dilakukan atas
 sebagai  seorang  orator  berbakat  yang  akan   mewaspadainya: “Dalam pandangan saya, Amir
               perintah Gubernur De Jonge. Sukarno, Hatta,     MENCARI FORMAT BARU PERGERAKAN
 membahayakan pemerintah kolonial. Laporan   Sjarifuddin, pada tahun yang akan datang
               Sjahrir, ditangkap dengan dasar  exorbitante
                                                               Setelah bebas dari tahanan, Amir menghadapi
 ini, menurut Klinken, merupakan “petunjuk   akan  muncul sebagai salah satu tokoh yang
               rechten gubernur jenderal. Dalam gelombang
                                                               kesulitan-kesulitan dalam menjalankan aktivitas
 terbaik yang kita miliki mengenai pengaruh   paling penting di antara tokoh utama dalam   penangkapan para pemimpin kebangsaan
                                                               politiknya seperti masa-masa sebelum dipenjara.
 politik  yang  dia  timbulkan  …  pada  perannya   aksi-aksi ekstrimis”. Bahkan gubernur tersebut   di tahun 1933-4 tersebut, Amir termasuk di
                                                               Pemerintah kolonial semakin represif membatasi
 23
 sebagai pemimpin kharismatik”.  Dalam   merekomendasikan pemerintah kolonial untuk   dalamnya. Ia merupakan salah satu tokoh
                                                               gerak-gerik perlawanan antikolonial. Partindo
 laporan Asisten Penasihat untuk Urusan Pribumi   menahannya agar pengaruhnya yang besar di   pemuda mahasiswa yang paling dikenali polisi
                                                               pun kini telah habis sisa-sisa kekuatannya
 27
 G. F. Pijper kepada Gubernur Jenderal De Jonge,   masyarakat bisa terputus.  dan juga merupakan seorang pembantu terdekat
                                                               akibat  penangkapan  besar-besaran  terhadap
 disebutkan bahwa Amir Sjarifuddin adalah:  Sukarno. 30
 Reputasi Amir yang menanjak semakin                           pemimpinnya. Pemenjaraan Amir memang telah
 “Seorang orator berbakat. Dia mengekspresikan   membuatnya diawasi radar pemerintah kolonial.   Amir didakwa bersalah karena pelanggaran   meningkatkan reputasinya sebagai pahlawan
 diri dengan jelas dan mengkaji tema-tema   Pernah  ketika  ia  tengah  berpidato  menyerang   undang-undang pers. Ia dituduh menerbitkan   dalam pergerakan. Namun, tanpa panggung
 yang diuraikannya secara menyeluruh. Dengan   pemerintah kolonial yang mengakibatkan   sebuah  artikel  provokatif  di  Banteng  berjudul   dan ruang yang cukup untuk beraktivitas politik



 62  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959            PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  63
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80