Page 54 - BKSN 2021 (1)
P. 54

keluarga. Akibatnya, apa yang dirasakan dan dialami oleh keluarga Be-
            tania seolah-olah menjadi tanggung jawab Yesus juga. Salah satu peris-
            tiwa pahit dan menyedihkan yang menimpa keluarga ini adalah kematian
            Lazarus. Keluarga ini harus mengalami peristiwa yang tidak diinginkan
            oleh hampir semua orang, yaitu kehilangan.
                    Kematian adalah  peristiwa gelap dalam  hidup  manusia, sebab
            kematian memutus relasi lahiriah antara dia yang mati dan mereka yang
            ditinggalkan. Meskipun relasi rohani kiranya masih hidup, bagaimana-
            pun  juga  kematian  membawa orang  pada  kepedihan yang  mendalam.
            Terkadang kematian juga menempatkan orang dalam kegelapan hidup.
            Tampaknya, ini yang dialami oleh Marta dan Maria setelah kehilangan
            Lazarus. Dalam kondisi seperti ini, kedatangan Yesus di tengah mere-
            ka  sangat  berarti,  bukan  pertama-tama  karena  Yesus  akan  membuat
            mukjizat, tetapi karena kedatangan itu sendiri sudah memberi penghi-
            buran kepada mereka yang ditinggalkan. Yesus ibarat terang yang hadir
            dalam kegelapan. Inilah misi kedatangan Yesus di dunia ini, yang sangat
            jelas dinyatakan di awal Injil Yohanes, “Dalam Dia ada hidup dan hidup
            itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan
            kegelapan itu tidak menguasainya” (Yoh. 1:4-5).
                    Sebagai manusia yang fana dan rapuh, kita terkadang harus ber-
            hadapan dengan pengalaman yang dialami keluarga Betania. Kesedihan,
            kehilangan, dan ketakutan ibarat kawan yang tiba-tiba muncul dan tidak
            mau beranjak pergi. Kehilangan menjadi semakin berat jika itu menyang-
            kut mereka yang dekat dengan kita, teristimewa keluarga dan sahabat
            kita.  Namun,  kisah  kunjungan Yesus  kepada  Marta dan  Maria  kiranya
            menyadarkan kita bahwa Ia tidak pernah meninggalkan kita, sebaliknya
            akan mengunjungi kita juga jika kita memiliki relasi yang dekat dengan-
            Nya atau menjadi satu keluarga dengan Yesus sendiri.
                    Dalam kisah di atas, Yesus datang dan hadir di tengah keluarga
            untuk membangkitkan dan menghidupkan. Selain untuk membangkit-
            kan  Lazarus yang  meninggal,  maksud  kedatangan Yesus adalah untuk
            menghidupkan dan menggembirakan kembali keluarga Betania yang se-
            dang terlilit oleh kesedihan. Tidak mudah bagi keluarga yang mengalami
            bencana dan kesedihan untuk bangkit kembali. Dalam kondisi seperti
            ini, mengandalkan daya kekuatan sendiri untuk bangkit adalah hal yang
            sungguh sulit. Para motivator memang selalu menekankan pentingnya
            bangkit lagi dengan memberdayakan kekuatan dalam diri sendiri. Na-
            mun, ketika daya dan kekuatan sudah tinggal sisa-sisanya saja, bagaima-

            52    Gagasan Pendukung
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59