Page 26 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 26

G. RETORIKA PERSUASI DAN HAMBATAN-HAMBATANNYA

                               Usaha untuk memengaruhi pendapat, pandangan, sikap ataupun mengubah

                        tingkah laku seseorang dapat ditempuh cara koersif (coercive), yaitu dengan cara

                        paksa,  bila  perlu  di-sertai  teror  yang  dapat  menekan  batin  dan  menimbulkan
                        ketakutan. Dapat juga ditempuh dengan cara persuasif (persuasive), yaitu dengan

                        memengaruhi jiwa seseorang sehingga dapat membangkitkan kesadarannya untuk

                        menerima dan melakukan suatu  tindakan.  Retorika  termasuk jenis  yang  disebut
                        terakhir, yaitu persuasif.


                               Menurut  Verderber  Rudolph  F.  dan  Verderber  Kathleen  S.  (2004:  270)
                        untuk  kesuksesan  persuasi,  pembicara  harus  memiliki  keterampilan  untuk

                        menjadikan pendengar terangsang rasionya untuk berpikir tentang masalah yang

                        sedang dibicarakan. Tapi, rasio saja tidak cukup. Pembicara juga harus memiliki
                        keterampilan lebih untuk menggugah hati mereka. Salah satu teori persuasi adalah

                        The  Elaboration  Likelihood  Model  (ELM)  yaitu  upaya  menjadikan  pendengar
                        benar-benar  ter-libat  dalam  topik  yang  sedang  dibicarakan.  Semakin  maksimal

                        pendengar terlibat dalam pembicaraan, maka semakin mudah mereka menerima

                        persuasi.

                               Retorika  persuasi  memerlukan  persiapan  yang  sungguh-sungguh,  sebab

                        persuasi mendasarkan usahanya pada segi-segi psikologis dan yang ingin diraih

                        adalah kesadaran seseorang untuk melaksanakan sesuatu. Oleh karena itu, Retorika
                        persuasi harus dilakukan oleh orang-orang yang memang memiliki pengetahuan

                        dan keahlian tentang aspek-aspek psikologis  komunikan. Aneka ragam  karakter
                        manusia yang menjadi sasar-an Retorika sangat erat kaitannya dengan mudah atau

                        sulitnya mereka menerima persuasi, ada yang mudah dipengaruhi dan ada yang
                        sukar dipengaruhi.


                               Irving L. Janis dalam Rahman (1979: 64-65) memberikan ciri-ciri orang

                        yang mudah dan sukar dipengaruhi sebagai berikut:


                           1.  Orang-orang  yang  dengan  terang-terangan  menunjukkan  kekejaman
                               terhadap orang-orang yang mereka jumpai di dalam pergaulan sehari-hari,

                               secara relatif tidak mudah dipengaruhi.




                                                              22
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31