Page 27 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 27

2.  Orang-orang yang menunjukkan tendensi  suka  mengasingkan diri  dalam
                               kehidupan sosial, secara relatif tidak mudah untuk dipengaruhi oleh persuasi

                               bentuk apa pun.
                           3.  Orang-orang yang memberikan respons dengan tegas dan disertai fantasi-

                               fantasi  terhadap  sesuatu  hal  yang  belum  nyata,  biasanya  lebih  mudah

                               dipengaruhi daripada mereka yang tidak mempunyai banyak fantasi.
                           4.  Orang-orang  yang  mempunyai  rasa  rendah  diri  karena  merasa  memiliki

                               banyak  kekurangan,  situasi  sosial  yang  tidak  mengizinkan  dan  akibat
                               tekanan-tekanan lebih cepat dan mudah dipengaruhi.

                           5.  Individu-individu  yang  termasuk  anggota  suatu  kelompok  lebih  mudah

                               dipengaruhi daripada mereka yang mempu-nyai tujuan dan prinsip sendiri
                               sebagai individu.


                               Betapa pun sulit memengaruhi seseorang karena memiliki latar belakang

                        masing-masing sebagaimana tersebut, tidak berarti suatu persuasi melalui Retorika
                        tidak ada gunanya. Mereka sebenarnya masih bisa dipersuasi secara maksimal bila

                        pembicara memiliki pemahaman yang mendalam tentang pendengar yang dihadapi,
                        lalu membuat perencanaan Retorika yang matang dan disampaikan dengan gaya

                        dan teknik-teknik yang menyakinkan.


                               Sebagaimana  bentuk-bentuk  komunikasi  yang  lain,  Retorika  selalu
                        menghadapi hambatan-hambatan yang akan dapat memperkecil hasil atau bahkan

                        menggagalkan persuasi Retorika sama sekali. Seorang pembicara harus mengetahui

                        hambatan-hambatan  yang  kemungkinan  besar  dapat  merugikan  persuasi
                        Retorikanya  untuk  dapat  dihindari  secara  dini.  Adapun  hambatan-hambatan  itu

                        antara  lain:  faktor  suara  (noise  factor),  faktor  bahasa  (semantic  factor),  faktor
                        motivasi  dan  kepentingan  (motive  factor),  dan  faktor  prasangka  (predujice)

                        (Roekomy,  1969:  9).  Lebih  jelas  gangguan-gangguan  atau  hambatan  Retorika
                        tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:


                           1.  Faktor Suara

                                      Suatu Retorika dapat terganggu akibat adanya suara ramai atau suara

                               keras lainnya pada saat Retorika sedang berlangsung. Gangguan suara itu
                               dapat berupa kesengajaan karena sabotase, sentimen, dan sebagainya atau




                                                              23
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32