Page 77 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 77
lebih bagus pula menggunakan alat bantu. Dan, dengan intonasi dan gestur yang
melibatkan emosi yang mendalam, seperti kehangatan orangtua yang berbicara
kepada anaknya, maksimal selama 25 menit
Untuk meningkatkan kualitas penampilan Anda, ikutilah petunjuk berikut
ini (Kak Bimo, 2011: 38-46):
1. Aturlah olah gerak Anda. Pertama, jangan sekali-kali berdiri di atas satu
kaki, sebab itu menunjukkan Anda tidak menghargai orang. Kedua,
upayakan gerakan tangan selalu di atas pusar dan pinggang. Ketiga,
gerakkan tangan Anda.secara variatif. Jangan monoton. Jika Anda
berpindah tempat, sebaiknya tidak lebih dari empat langkah. Keempat,
upayakan Anda terus-menerus menjaga kontak mata dengan anak
2. Aturlah olah vokal Anda. Pertama, gunakan kata-kata konkret. Kata "baik"
bisa diganti dengan kata yang lebih konkret, misalnya "menolong orang,
menyayangi teman." Kedua, upayakan interaktif. Ketiga, berlatihlah
menirukan suara kakak, ibu, suara binatang, alam, alat transportai, senjata,
alat musik, tokoh kartun, dan sebagainya.
Tidak sedikit kegagalan bercerita yang diakibatkan sang pencerita kurang
menghayati cerita yang disajikan. Oleh sebab itu, agar Anda benar-benar menjiwai
cerita atau dongeng Anda, perhatikan lima petunjuk berikut ini:
1. Kuasailah keseluruhan isi dongeng. Hafalkan berulang-ulang, buatlah
kerangkanya, dan berlatihlah semaksimal mungkin. Modifikasilah bahasa
buku dengan bahasa sendiri. Pilihlah bagian yang menarik dari dongeng itu
untuk diceritakan, tidak perlu harus isi dongeng secara lengkap.
2. Hayati dongeng itu dan hubungkan dengan realitas di sekitar Anda.
3. Usahakan berkarakter persis sama dengan suara dan gaya peran yang Anda
dongengkan.
4. Gunakan kata-kata yang sederhana dan sudah banyak dikenal oleh anak.
5. Ceritakan dengan sistematis dan gaya tubuh yang tepat. Gaya tubuh itu akan
otomatis keluar jika Anda benar-benar menghayati dongeng tersebut.
Jangan sekali-kali tampil dengan keraguan. Jangan lupa perhatikan durasi
waktu yang diberikan, dan terimalah dengan lapang hati semua kritik yang
Anda terima (Ki Heru Cakra, 2012: 5).
73