Page 43 - E-Modul Kontekstual Larutan Asam dan Basa
P. 43
B. Derajat Keasaman (pH)
1. Kesetimbangan Air
Air merupakan elektrolit yang sangat lemah dengan nilai pH = 7 atau bersifat netral. Air
+
murni setelah diteliti dan diukur, ternyata akan mengalami ionisasi menghasilkan H dan OH -
dengan jumlah yang sangat kecil. Hal tersebut dikarenakan adanya reaksi asam-basa
sesama molekul air dan membentuk kesetimbangan seperti sebagai berikut :
+ -
H2O(l) ⇄ H (aq) + OH (aq)
Berdasarkan hukum kesetimbangan, maka harga tetapan kesetimbangan dari reaksi
ionisasi air diperoleh rumus sebagai berikut :
K = H + OH −
H 2 O
K [H2O] = H + OH −
Karena konsentrasi dari ion-ion yang dihasilkan pada ionisasi air sangat kecil, maka jumlah air
yang terion dapat diabaikan sehingga konsentrasi air yang tidak terion dapat dianggap
konstan (tetap) dan hasil kali H O dilambangkan dengan Kw (tetapan kesetimbangan
2
air).
H O = H + OH −
2
+ −
H O = Kw atau Kw = H + OH − =
2
dengan
Kw = tetapan kesetimbangan air
+ = molaritas ion H +
H
OH − = molaritas ion OH -
Harga Kw dipengaruhi oleh suhu. Apabila suhu semakin tinggi, maka semakin banyak
-14
pula air yang terionisasi. Harga Kw pada suhu kamar (25℃) adalah 1,0 x 10 .
H + OH − = 1,0 x 10 -14
-7
H + = OH − = 1,0 x 10 M
-7
pH = - log 10 = 7
2. pH Larutan
+
Tingkat keasaman suatu larutan tergantung pada molaritas ion H dalam suatu larutan.
Apabila molaritas ion H semakin besar, maka semakin asam pula larutan tersebut. Molaritas
+
ion H + seringkali memiliki nilai yang sangat kecil, sehingga untuk menyatakan derajat
keasaman menggunakan istilah pH. Nilai pH diperoleh sebagai hasil negatif logaritma
molaritas ion H .
+