Page 39 - PPK Berbasis Budaya-final
P. 39
PPK Berbasis Budaya Sekolah Melalui Sejarah
6. Memahami dimensi etis dalam sejarah. Bagaimana kita
mengingat “jugun ianfu” dalam periode pendudukan Jepang
di Indonesia? Persoalan ini adalah bagian dari dimensi etis
dalam sejarah. Ini menciptakan pertentangan yang tidak
mudah. Perspektif sejarah menuntut bahwa kita memahami
perbedaan-perbedaan di antara alam etis kita dan alam etis
pada masyarakat lalu. Pada saat yang sama, sejarah yang
bermakna tidak memperlakukan peristiwa itu secara “netral”.
Sejarawan berupaya untuk menghalangi putusan etis secara
terang-terangan tentang pelaku-pelaku dalam peristiwa
itu, tetapi, ketika sepanjang dikatakan dan dilakukan, bila
kisah tersebut penuh makna, maka ada putusan etis yang
terlibat untuk peristiwa tersebut. Kita harus berharap untuk
belajar sesuatu dari masa lampau yang membantu kita untuk
menghadapi persoalan-persoalan etis di masa kini.
PRINSIP PELAKSANAAN PPK MELALUI
SEJARAH
Sebagai bagian terpadu Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun
2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter dan Gerakan PPK
Kemendikbud, pelaksanaan PPK melalui Sejarah mengikuti
prinsip (1) keutuhan dan kemenyeluruhan, (2) keterpaduan,
(3) keberlanjutan, (4) kekontekstualan, (5) kepekaan terhadap
kearifan lokal, (6) kepekaan terhadap nilai kesejagatan, (7) inklusif
dan terbuka, (8) partisipatif, (9) selaras perkembangan psikologis-
sosial-budaya, dan (10) kebertanggungjawaban.
1. Prinsip Keutuhan dan Kemenyeluruhan
PPK melalui Sejarah dilaksanakan secara utuh dan
menyeluruh (holistik), tidak terpisah dengan aspek terkait
yang lain dan menjadi bagian terpadu dengan unsur yang
38