Page 41 - PPK Berbasis Budaya-final
P. 41
PPK Berbasis Budaya Sekolah Melalui Sejarah
di masyarakat harus bisa saling melengkapi dan memperkaya
program dan kegiatan PPK melalui Sejarah di dalam keluarga.
3. Prinsip Keberlanjutan
PPK melalui Sejarah dilaksanakan secara berkesinambungan,
dinamis terus-menerus, dan berlanjut dari waktu ke waktu,
bukan sekali jadi dan selesai dalam satuan waktu tertentu,
misalnya hanya satu semester. Pelaksanaan kebijakan PPK
melalui Sejarah di ranah sekolah, keluarga, dan masyarakat
perlu dilakukan secara berkesinambungan dan terus-
menerus di samping keikutsertaan dan keterlibatan berbagai
pihak terkait terus-menerus diperluas dan diperkuat dari
waktu ke waktu. Demikian juga peningkatan program
dan kegiatan PPK melalui Sejarah dilakukan secara terus-
menerus dan berkesinambungan berdasarkan praktik baik,
hasil evaluasi program, peluang dan tantangan baru yang
muncul, dan masalah pelaksanaan di ranah sekolah, keluarga,
dan masyarakat.
4. Prinsip Kekontekstualan
Kebijakan, program, dan kegiatan PPK melalui Sejarah
dilaksanakan dengan mempertimbangkan konteks geografis,
demografis, sosial, dan kultural yang ada di Indonesia. Oleh
sebab itu, sekalipun terikat oleh kebijakan dan program pokok
yang tercantum dalam ketentuan nasional, secara operasional
di sekolah pelaksanaan kebijakan, program, dan kegiatan
PPK melalui Sejarah di Indonesia bisa beranekaragam dan
bermacam-macam, bukan seragaman dan sama seluruh
Indonesia dan semua sekolah. Misalnya, program, jenis, dan
bahan kegiatan PPK melalui Sejarah di daerah perkotaan,
pinggiran kota, perdesaan, dan perbatasan dapat berbeda
sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing, sekalipun
40