Page 40 - PPK Berbasis Budaya-final
P. 40
Relevansi Sejarah dalam Penguatan Pendidikan Karakter
lain baik internal maupun eksternal. Dalam hubungan ini
pelaksanaan PPK melalui Sejarah tidak terpisahkan dengan
pelaksanaan PPK melalui budaya, sains, dan lain-lain. Di
samping itu, pelaksanaan PPK melalui Sejarah di ranah
sekolah, keluarga, dan masyarakat juga merupakan satu, harus
saling mendukung dan memperkuat, bukan merintangi dan
menghambat. Lebih lanjut, pelaksanaan PPK melalui Sejarah
oleh berbagai unit kerja di Kemendikbud dan lingkungan
pemerintahan lain (kementerian dan LPNK), pemerintah
daerah, sekolah serta kelompok masyarakat merupakan satu
keutuhan dan kesatuan untuk mencapai maksud dan tujuan
PPK.
2. Prinsip Keterpaduan
PPK melalui Sejarah dilaksanakan dengan memadukan
(mengintegrasikan) secara sistemis, menghubungkan secara
harmonis, dan melekatkan secara sinergis dengan yang
lain baik dalam hal kebijakan, program, kegiatan maupun
pelaksanaan dari berbagai pihak yang mendukung; bukan
sekadar tambahan, tempelan, dan sisipan dalam kebijakan,
program, dan kegiatan pendidikan dan kebudayaan di
ranah sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dalam belajar dan
pembelajaran di sekolah, misalnya, program dan kegiatan
PPK melalui Sejarah dapat melekat secara sinergis dengan
program dan kegiatan pembelajaran semua mata pelajaran;
program dan kegiatan PPK melalui Sejarah di dalam kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler perlu
saling terhubung dan terangkai secara baik; dan guru mata
pelajaran, pendamping kegiatan kokurikuler, dan pembina
kegiatan ekstrakurikuler yang melaksanakan kegiatan PPK
melalui Sejarah perlu saling melengkapi dan memperkaya.
Demikian juga program dan kegiatan PPK melalui Sejarah
39