Page 242 - Perilaku Konsumen - Mashur Razak
P. 242

Penambahan tertimbang
                    Bentuk yang jauh lebih kompleks  dari kaidah kompensasi
            adalah penambahan tertimbang. Konsumen sekarang terlibat dalam
            penilaian  yang  lebih  halus  mengenai  kinerja  alternatif-alternatif
            dibandingkan sekadar apakah kinerja itu menguntungkan atau tidak
            menguntungkan. Saliensi relatif dari kriteria evaluasi yang relevan
            juga digabungkan ke dalam kaidah keputusan. Pada dasarnya, kaidah
            penambahan tertimbang sama dengan model sikap banyak atribut
            (multiatribut).

            STRATEGI KEPUTUSAN BERTAHAP
                    Strategi  keputusan  bertahap  melibatkan  pemakaian
            berurutan  dari  setidaknya  dua  kaidah  keputusan  yang  berbeda

            sebagai  sarana  menanggulangi  banyak  alternatif  pilihan.   Strategi
            bertahap biasanya terdiri atas suatu proses dua tahap. Dalam tahap
            awal,  satu  jenis  kaidah  digunakan  sebagai  alat  penyaring  untuk
            membantu menyempitkan perangkat pilihan menjadi jumlah yang
            dapat lebih ditangani. Kaidah keputusan kedua kemudian diterapkan
            pada alternatif-alternatif yang tersedia untuk membuat pilihan akhir.
            Sebagai contoh, seorang konsumen yang dihadapkan dengan banyak
            sekali merek,  mungkin  lebih dahulu menghapus merek-merek yang
            berada di atas harga tertentu dari daftarnya. Merek-merek selebihnya
            kemudian akan dievaluasi berdasarkan jumlah atribut-atribut yang
            mencolok.

            KAIDAH KEPUTUSAN KONSTRUKTIF
                    Banyak  situasi  pilihan  yang  dihadapi  konsumen  dapat
            ditangani  hanya  dengan  memperoleh  kembali  kaidah  keputusan
            yang tepat dari ingatan. Kaidah yang tersimpan lebih mungkin ada
            di  dalam  ingatan  ketika  konsumen  mengakumulasi  pengalaman
            dalam  membuat  pilihan  seperti  ini.  Namun,  dalam  situasi  lain
            (misalnya, pilihan yang baru atau tidak dikenal), konsumen mungkin
            merasa  perlu  menyusun  kaidah  keputusan  mereka  pada  wakru
            melakukan      pemilihan.    Dengan     kata    lain,   konsumen

                                                      Perilaku Konsumen | 229
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247