Page 241 - Perilaku Konsumen - Mashur Razak
P. 241

maka  konsumen  harus  merevisi  pengisolasiannya,  menggunakan
            kaidah  keputusan  yang  lain,  atau  menunda  pilihan.Sekali  lagi,
            pemrosesan berdasarkan atribut diperlukan.

            Konjungtif
                    Pengisolasian  juga  memainkan  peranan  yang  menonjol
            dalam kaidah keputusan konjungtif. Pengisolasian ditetapkan utuk
            masing-masing  atribut  yang  mencolok.  Masing-masing  merek
            dibandingkan, satu demi satu, berdasarkan perangkat pengisolasian
            ini.Jadi,  pemrosesan  berdasarkan  merek  diperlukan.Jika  merek
            memenuhi pengisolasian untuk semua atribut, maka merek itu pun
            dipilih.  Kegagalan  untuk  memenuhi  pengisolasian  untuk  atribut
            mana pun menyebabkan penolakan.Seperti sebelumnya, jika tak satu
            pun merek memenuhi persyaratan pengisolasian, maka perubahan
            dalam pengisolasian atau kaidah keputusan harus dilakukan.Kalau
            tidak, pilihan harus ditangguhkan.

            KAIDAH KEPUTUSAN KOMPENSASI
                    Dalam strategi kompensasi, kelemahan yang dirasakan pada
            satu atribut mungkin diimbangi atau dikompensasikan oleh kekuatan
            yang dirasakan pada atribut. Dua jenis kaidah kompensasi adalah
            penambahan sederhana dan pena ban tertimbang.

            Penambahan sederhana
                    Dalam  kaidah  ini,  konsumen  hanya  menghitung  atau
            menambahkan  berapa  kali  tiap  altenatif  dinilai  secara
            menguntungkan  dalam  hal  perangkat  kriteria  evaluasi  yang
            mencolok.  Alternatif    memiliki  yang  memiliki  jumlah  terbesar
            atribut  yang  positif  pun  dipilih.  Penelitian.menunjukkan  bahwa
            kaidah  penambahan  sederhana  paling  mungkin  dilakukan  ke
            motivasi atau kemampuan pemrosesan konsumen dibatasi.



             228 | Perilaku Konsumen
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246