Page 239 - Perilaku Konsumen - Mashur Razak
P. 239

tampaknya  pengemasan  produk  sewaktu  pengenalan  di  tempat
            penjualan menentukan perangkat pertimbangan. Sebaliknya ingatan
            akan nama merek merupakan kriteria yang tepat ketika konsumen
            mengandalkan  proses  pemerolehan  kembali  ingatan  dalam
            menyeleksi  alternatif-alternatif  pilihan.  Ada  pula  kemungkinan
            merusak pesaing dengan me: langi ingatan akan nama-nama yang
            bersaing.

            MENYELEKSI KAIDAH KEPUTUSAN
                    Unsur  akhir  dari  proses  evaluasi  alternatif  yang  akan
            dipertimbangkan  adalah  kaidah  keputusan.  Kaidah  keputusan
            menggambarkan  strategi  yang  digunakan  kosumen  untuk
            mengadakan  seleksi  dari  alternatif-alternatif  pilihan  Kaidah
            keputusan    dapat    berkisar   dari   prosedur   yang    sangat
            menyederhanakan yang memerlukan sedikit waktu dan usaha hingga
            yang  sangat  rumit,  memerlukan  banyak  waktu  dan  usaha
            pemrosesan pada pihak konsumen.
                    Jika   pilihan   merupakan    kebiasaan,   maka    kaidah
            keputusannya sangat sederhana, beli merek yang sama dengan yang
            terakhir. Bahkan bila pilihan tidak merupakan kebiasaan, konsumen
            mungkin  menggunakan  kaidah  keputusan  yang  menyederhanakan
            seperti "beli yang termurah" atau "beli merek yang disukai pasangan
            saya”.    Ini  adalah  karena  konsumen  terus  meneus  membuat
            perimbangan  antara  kualitas  pilihan  mereka  (yaitu,  beli  merek  "
            baik") dan jumlah waktu dan usaha yang diperlukan untuk mencapai
            suatu keputusan. Dalam banyak kasus, konsumen akan mengikuti
            kaidah  keputusan  yang  menghasilkan  pilihan  yang  memuaskan
            (berlawanan  dengan  optimum),  sementara  meminimumkan  waktu
            dan  usaha  mereka.  Kaidah  keputusan  yang  menyederhanakan  ini
            lebih mungkin terjadi untuk pilihan produk repetitif yang  dipandang
            relatif rendah dalam hal kepentingan atau keterlibatan. Namun, pada
            kesempatan lain konsumen lebih termotivasi selama  pengambilan
            keputusan. Akibatnya, mereka akan menggunakan kaidah keputusan
            yang lebih rumit atau kompleks yang memerlukan usaha pemrosesan
             226 | Perilaku Konsumen
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244