Page 237 - Perilaku Konsumen - Mashur Razak
P. 237
Salah satu perbaikan yang diusulkan adalah mendatangkan
respons orang ketiga melalui semacam pertanyaan proyektif. Bias
dalam jawaban diduga dibuat minimum dengan membuat responden
merasa bahwa mereka tidak menyingkapkan opini pribadi mereka.
Premis yang mendasari metode proyeksi ini belum diverifikasi,maka
metode ini jarang digunakan.
Mengukur saliensi.
Konsep saliensi biasanya dioperasionalkan dalam penelitian
pemasaran sebagai kepentingan, yaitu konsumen diminta untuk
menilai kepentingan dari berbagai kriteria evaluasi. Ada beberapa
versi dari pendekatan ini. Versi paling sederhana mengharuskan
responden hanya memberikan jawaban "ya tidak" untuk pertanyaan
seperti, "Apakah sifat nutrisi suatu merek penting bagi anda dalam
memilih serealia untuk sarapan?". Akan tetapi pendekatan seperti ini
barangkali terlalu menyederhanakan karena biasanya diinginkan
untuk mengerti kadar kepentingan yang dilekatkan pada kriteria
evaluasi.
Sebagai alternatif, konsumen mungkin diminta untuk
memeringkatkan urutan kriteria evaluasi dari yang paling penting
hingga paling tidak penting Responden diberikan sebuah daftar
atribut dan diperintahkan untuk memberikan angka "1" untuk atribut
yang paling penting, angka "2" untuk atribut paling penting
berikutnya, dan seterusnya. Satu pendekatan lain yang populer
adalah meminta responden menilai masing-masing kriteria evaluasi
pada skala 7-angka yang berkisar dari 0 hingga 100. Semakin
penting, semakin besar angka yang harus diberikan.
MENENTUKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF PILIHAN
Konsumen tidak hanya dituntut untuk memutuskan kriteria
yang akan digunakan dalam evaluasi alternatif, tetapi juga harus
menentukan arternatif-alternat ini mendefenisikan apayang di kenal
perangkat pertimbangan atau dikenal sebagai perangkat yang di
bangkitkan.
224 | Perilaku Konsumen