Page 86 - KIMIA SMK KELAS X SEMESTER 2
P. 86
(b) Hitunglah:
i. Konsentrasi ion sulfat
ii. Konsentrasi ion klorida
iii. Konsentrasi ion kalsium yang terdapat pada sampel air tersebut.
H. Menghitung pH
1. Konsep pH dan pOH
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksudkan “keasaman” di sini adalah
konsentrasi ion hidrogen dalam pelarut air. Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Derajat atau
+
tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi H dalam larutan. Makin besar
+
konsentrasi ion H makin asam larutan.
+
-
Nilai pH 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H terlarut dan ion OH terlarut
-7
(sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama, yaitu 10 pada kesetimbangan.
+
Penambahan senyawa ion H terlarut dari suatu asam akan mendesak kesetimbangan ke
-
+
kiri (ion OH akan diikat oleh H membentuk air). Akibatnya terjadi kelebihan ion
hidrogen dan meningkatkan konsentrasinya.
Sorensen (1868 – 1939), seorang ahli kimia dari Denmark mengusulkan konsep pH
+
untuk menyatakan konsentrasi ion H , yaitu sama dengan negatif logaritma konsentrasi
+
ion H . Secara sistematis, diungkapkan dengan persamaan sebagai berikut:
(2.9)
+
pH = - log [H ]
Analog dengan di atas, maka:
(2.10)
-
pH = - log [OH ]
Sedangkan hubungan antara pH dan pOH adalah:
+
-
Kw = [H ] [OH ] (2.11)
+
-
Kw = - log [H ] + - log [OH ] (2.12)
maka:
pKw = pH + pOH (2.13)
Pada temperatur kamar : pKw = pH + pOH = 14
Atas dasar pengertian ini, maka:
-7
-
+
-7
a. Netral : [H ] = 1,0 x 10 M atau pH = 7 dan [OH ] = 1,0 x 10 atau pH = 7
-
-7
-7
+
b. Asam : [H ] > 1,0 x 10 M atau pH < 7 dan [OH ] < 1,0 x 10 atau pOH > 7
-7
-7
+
-
c. Basa : [H ] < 1,0 x 10 M atau pH > 7 dan [OH ] > 1,0 x 10 atau pOH < 7
75