Page 45 - FullBook Keperawatan Gerontik
P. 45
28 Keperawatan Gerontik
milidetik. Namun, interval QRS tetap tidak berubah (Boltz et al., 2016; Cash &
Glass, 2016).
Cadangan jantung yang menurun berkontribusi terhadap pembuluh darah dan
jantung. Peningkatan ketebalan dinding dan kekakuan dari aorta dan arteri
karotis menyebabkan penurunan komplians pembuluh darah dan resistensi
vaskuler sistemik yang lebih besar. Peningkatan tekanan darah sistolik (TD)
dengan tekanan diastolik yang konstan, meningkatkan risiko hipertensi sistolik
dan denyut nadi yang meningkat. Denyut arteri yang kuat, denyut nadi perifer
yang berkurang, dan peningkatan potensi varises dapat terjadi seiring
bertambahnya usia. Penurunan kepadatan pembuluh kapiler membatasi aliran
darah pada ekstremitas mengakibatkan kulit menjadi dingin (Boltz et al.,
2016).
Perubahan lain yang terkait usia terjadi hipertrofi ventrikel kiri sebagai respons
terhadap penurunan miosit, bersamaan dengan peningkatan afterload ventrikel
kiri dan relaksasi ventrikel kiri yang berkepanjangan selama diastole
menyebabkan ketergantungan yang lebih besar pada kontraksi atrium untuk
mencapai pengisian ventrikel kiri. Selain itu, sklerosis katup atrium dan mitral
akan mengganggu penutupan katup dan meningkatkan risiko disfungsi
jantung. Katup jantung yang bocor dapat menyebabkan regurgitasi aorta atau
stenosis mitral, yang muncul pada pemeriksaan sebagai murmur jantung. S4
sering terdengar sebagai bunyi jantung ekstra karena kontraksi atrium saat
diastole dan terjadi segera sebelum S1 dan S2 normal (Boltz et al., 2016; Cash
& Glass, 2016; Korc-Grodzicki & Tew, 2017).
Fungsi baroreseptor yang menstabilkan tekanan darah dengan aktivitas
menjadi kurang sensitif seiring bertambahnya usia. Akibatnya terjadi hipotensi
postural dengan gejala ortostatik, terutama setelah istirahat lama, dehidrasi,
atau penggunaan obat kardiovaskular dan dapat menyebabkan pusing dan
potensi jatuh (Boltz et al., 2016; Cash and Glass, 2016).
3.2.2 Sistem Pernapasan
Seperti halnya sistem kardiovaskular, terjadi pula penurunan efisiensi sistem
pernapasan seiring bertambahnya usia. Penurunan kapasitas ventilasi jarang
memengaruhi pernapasan selama istirahat atau aktivitas fisik yang terbatas
pada lansia yang sehat. Jika terjadi aktivitas yang lebih besar dari biasanya
maka cadangan paru untuk melawan hipoksia akan segera habis dan terjadi