Page 51 - FullBook Keperawatan Gerontik
P. 51

34                                              Keperawatan Gerontik


              Sendi  juga  mengalami  perubahan  seperti  perubahan  struktur  sendi,
              peradangan, dan penyempitan rongga sendi. Perubahan ini dapat menyebabkan
              kekakuan  dan  nyeri  sendi,  cedera  ligamen  dan  tendon,  rentang  gerak  sendi
              (ROM)  yang  terbatas  dan  penurunan  stabilitas  sendi.  Degenerasi  diskus
              intervertebralis yang disebabkan oleh dehidrasi dan pemasukan nutrisi yang
              buruk  meningkatkan  risiko  osteoartritis  tulang  belakang,  spondilosis,  dan
              stenosis pada proses penuaan (Boltz et al., 2016; Cash & Glass, 2016).

              3.2.8 Sistem Integumen

              Perubahan  sistem  integumen  pada  proses  penuaan  jelas  terlihat  pada  kulit,
              rambut dan kuku sebagai berikut:
              Kulit: Terdapat dua jenis penuaan kulit yaitu penuaan intrinsik berdasarkan
              susunan genetik dan penuaan normal serta faktor ekstrinsik seperti merokok,
              paparan sinar ultraviolet, dan polusi lingkungan. Kulit pada lansia kehilangan
              lapisan dermis sekitar 20% dari ketebalannya sehingga kulit tampak menjadi
              tipis dan transparan. Kolagen menurun dan membentuk susunan yang tidak
              teratur  dan  serat  elastin  menebal  dan  mudah  pecah.  Kedua  perubahan  ini
              memengaruhi kualitas dan elastisitas kulit yang mengakibatkan kulit menjadi
              keriput dan kendur, hal ini tampak pada dagu “ganda”, kelopak mata yang
              kendur dan kerutan pada kulit terutama pada area yang terpapar sinar matahari
              (Saxon, 2015; Berman, Snyder & Frandsen, 2016; Cash & Glass, 2016).
              Ukuran  kelenjar  sebaceous  meningkat  sedangkan  sebum  (produksi  minyak)
              cenderung  menurun.  Lansia  memiliki  bau  badan  yang  kurang  jelas  karena
              sekresi kelenjar keringat yang berkurang. Lapisan sel lemak di hipodermis juga
              menjadi  lebih  tipis  seiring  bertambahnya  usia  sehingga  mengurangi
              perlindungan dari trauma dan isolasi yang mencegah hilangnya panas tubuh.
              Ketika  kerusakan  kulit  terjadi  perbaikan  sel-sel  dan  penyembuhan  luka
              membutuhkan waktu yang lebih lama. Diperlukan waktu sekitar 20 hari untuk
              mengganti  sel  epidermis  pada  usia  muda,  sedangkan  pada  lansia  proses  ini
              membutuhkan waktu sekitar 30 hari (DeLaune & Ladner, 2011; Saxon, 2015).

              Jumlah  dan  fungsi  kelenjar  keringat  berkurang  dan  menyebabkan  lansia
              mengalami  hipertermia.  Hipotermia  (penurunan  suhu  tubuh)  dan  hipertermi
              (peningkatan  suhu  tubuh)  merupakan  gangguan  pada  lansia.  Pusat
              termoregulasi yang terletak di otak menjaga suhu tubuh dengan mengontrol
              penyempitan dan pelebaran pembuluh darah (vasokonstriksi dan vasodilatasi)
              serta  berkeringat,  menggigil,  dan  termogenesis  kimiawi  (produksi  panas).
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56