Page 125 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 125

menghadapi  Sekutu  terutama  kekuasaan  Belanda.Pihak-pihak  yang
                mengharapkan kembalinya pemerintahan Hindia Belandaa, dapat ditarik
                dan  diintegrasikan  ke  perjuangan  kemerdekaan  negara  yang  masih
                muda  ini.  Perjuangan  tersebut  dilaksanakan  dengan  dua  macam  cara,
                yakni:  pertama,  dengan  meyakinkan  serta  mengintegrasikan  kepada
                kekuatan  Republik  dan  kedua,  dengan  jalan  mencegah  secara  fisik
                kemungkinan mereka mencari hubungan dengan dengan pihak Sekutu
                dan Belanda. Cara kedua ini banyak dilakukan oleh organisasi-organisasi
                pemuda  yakni  melakukan  penangkapan,  penculikan,  dan  penahanan.
                Bahkan,  ada  juga  di  beberapa  daerah  yang  menjalankan  dengan  cara
                kekerasan dan pembunuhan. Diantaranya, kejadian penculikan terhadap
                Mr.  M.  Slamet  di  Jakarta  dan  pembunuhan  wedana  Salamun  di
                Yogyakarta. 7   Semangat  pemuda  yang  mengalami  penindasan  dan
                penjajahan Jepang selama kurang lebih tiga setengah tahun, sekalipun
                mereka  tidak  mengenal  dan  mengalami  dengan  sadar  penjajahan
                Belanda  sebelum  perang,  mereka  mengembangkan  semangat  ini
                menjadi  suatu  tekad  yang  tidak  mau  dijajah  lagi  oleh  siapapun  juga.
                Semangat  dan  tekad  ini  banyak  berupa  antipenjajahan  dan  secara
                kongkrit ialah anti Belanda. Dengan demikian mereka melawan orang-
                orang Indonesia yang mengharapkan kembalinya Belanda di Indonesia.
                        Selanjutnya  pada  15  Sepetember  1945  Sekutu  di  bawah
                pimpinan  Laksamana  Pertama  Patterson,  wakil  Admiral  Mountbatten
                mendarat di Tanjung Priok untuk melaksanakan penyerahan Jepang dan
                memulangkan prajurit dan tenaga sipil Jepang. Setelah pasukan Inggris
                tiba  di  Jakarta  dengan  membawa  pasukan  KNIL,  maka  tindakan-
                tindakan  seperti  “Perang  Bendera”  menjadi  berhenti  dan  beberapa
                departemen  yang  berbendera  Jepang  tidak  dikibarkan  lagi.  Sedang,
                beberapa departemen berbendera Indonesia tetap berkibar. Adapun di
                bekas  gedung  “Volksraad”,  para  pembesar  Belanda  yang  ikut  datang
                bersama  pasukan  Inggris  mengibarkan  bendera  Belanda.  Hal  ini
                dimaksudkan  untuk  menunjukkan  bahwa  kekuasaan  Belanda  di
                “Nederlands  Indie”  sudah  dikembalikan.  Serdadu-serdadu  KNIL  yang
                kebanyakan  adalah  orang  Ambon  dengan  memakai  jeep  atau  truk
                berkeliling  di  Jakarta  dan  adalakalanya  melepaskan  tembakan.  Mobil-
                mobil  para  pembesar  RI  yang  memasang  bendera  Merah  Putih
                ditembaki. Mereka melakukan ronda pula hingga ke luar kota, seperti ke
                Klender, tetapi mereka juga mendapat serangan dari rakyat. Mereka






                                                                                 113
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130