Page 129 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 129
instalasi-instalasi minyak dekat Palembang. Seperti juga dengan daerah-
daerah yang berdekatan letaknya dengan kota-kota, yakni Surabaya,
Semarang dan Padang.
Dalam menghadapi agresi Belanda ini, pemerintah RI telah
mempersiapkan suatu rencana di bidang militer, yakni:
1) RI telah menganut sistem pertahanan rakyat total yang
berintikan TNI.
2) Dekrit presiden 5 Mei 1947 isi pokoknya antara lain TRI dan
pelbagai laskar disatukan menjadi TNI (Tentara nasional
Indonesia).
3) Pimpinan Angkatan Perang di bawah Panglima Besar Jenderal
Soedirman mengadakan rapat di Yogyakarta untuk menyusun
suatu pertahanan wehrkreise. Menurut penciptanya, yakni
Jenderal Nasution bahwa wehrkreise diartikan kurang lebih
setiap lingkungan daerah harus berswadaya untuk
mempertahankan daerahnya masing-masing dengan
mengintegrasikan semua tenaga dan materiil serta bahan-bahan
yang ada dalam lingkungan-lingkungan itu sendiri. 13
Gerakan tentara Belanda dalam agresi Militer Pertama ini pada
mulanya dihadapi secara frontal. Rencana ini pada dasarnya secara
konsepsional didasarkan pada pengertian adanya “daerah musuh” dan
“daerah kita”, yang jelas terpisah oleh suatu garis pertempuran serta
tutup menutup, sambung menyambung. Konsepsi Linier ini dianut
secara umum sampai ke Markas tertinggi. Bahkan, di sepanjang Garis
Demarkasi yang memisahkan daerah penguasaan tentara Belanda
dengan daerah-daerah Republik sebelum adanya Persetujuan Linggajati
dibangun perbentengan dengan meniru konsepsi ala “Maginot Linie”,
dengan menggunakan “Pill Box” dan parit-parit yang diperkuat. Dalam
konsepsi ini tidak dipikirkan cara untuk menyatukan dan
mengintegrasikan potensi perjuangan seluruhnya. Dalam hal ini tidak
terdapat konsepsi yang menunjuk cara mengikutsertakan kekuatan
seluruhnya secara bulat. Sistem Linier tanpa dukungan
persenjataan yang cukup itu dengan mudah dihancurkan oleh Belanda.
Di mana pertahanan TNI cukup kuat, Belanda menghantamnya dari
Belakang. Dengan demikian maka garis pertahanan RI menjadi
terpotong-potong dan kekuatannya tersebar.
117