Page 166 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 166
Pengayaan Materi Sejarah
maksud dan tujuan BFO. Namun, mengenai penyusunan pemerintah
perlu perhatian khusus. Anak Agung mengemukakan bahwa untuk
jabatan presiden tidak ada seorangpun akan menolak Sukarno sebagai
Presiden RIS yang pertama. Tetapi mengenai anggota kabinet bisa
muncul masalah. Persyaratan untuk memilih mereka adalah: pertama,
kemampuan dan keahlian dalam bidangnya; kedua, berasal, baik dari RI
maupun dari BFO; dan, dapat diterima seluruh bangsa Indonesia.
Pemilihan presiden dan penyusunan kabinet baru dilaksanakan setelah
KMB dan sebab itu tidak perlu dibahas dalam pertemuan di Den Haag
tersebut, cukup dalam Konperensi Inter Indonesia saja.
Pasca rapat, Anak Agung memutuskan untuk bertemu Beel
untuk menyampaikan niat BFO untuk menyelenggarakan Konperensi
Inter Indonesia. Ia menjelaskan pula pada Wakil Tinggi Mahkota bahwa
konperensi antara BFO dan RI itu bermaksud untuk mendahului KMB
dalam menyusun suatu rancangan mengenai struktur RIS. Materi itu
akan dikemukakan dalam KMB untuk dipertimbangkan pihak Belanda.
Ia menjelaskan pula, bahwa seperti yang juga sudah disepakati dengan
para pemimpin RI di Belanda, di KMB nanti Indonesia akan muncul
dengan satu delegasi saja yang terdiri atas orang-orang BFO dan RI.
Dengan demikian, penyerahan kedaulatan juga akan diserahkan kepada
satu delegasi saja.
Langkah berikutnya yang ditetapkan BFO adalah menghubungi
lagi para pemimpin RI di Bangka untuk membicarakan masalah-masalah
yang menyangkut Konperensi Inter Indonesia. Namun, dalam rapat
pada 14 Juni diperoleh keterangan bahwa Ketua Delegasi RI, yakni Mr.
Mohammad Roem, karena satu dan lain hal, tidak bersedia
mengantarkan delegasi BFO ke Bangka. Pada rapat 16 Juni diputuskan
agar keesokan harinya delegasi BFO berangkat ke Bangka. Pertemuan di
Bangka dilakukan dengan Presiden Sukarno dan Wakil Presiden
Muhamad Hatta. Dalam pertemuan ini yang dibicarakan adalah
masalah agenda Konperensi Inter Indonesia. Untuk menyiapkan
rancangan yang akan dibahas dalam rapat pleno dibentuk panitia yang
dipimpin Mr. Kosasih Purwanegara (Pasundan). Rapat itu kemudian
dibahas selama empat kali rapat dalam bulan Juni itu. Rancangan yang
telah diterima oleh rapat pleno BFO itu kemudian disempurnakan lagi
untuk diserahkan sebagai bahan pembicaraan dalam Konperensi Inter
Indonesia. 42
154