Page 168 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 168
Pengayaan Materi Sejarah
orang. Semua hadirin menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”,
dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, seperti wakil Presiden RI
Mohamad Hatta sebagai ketua delegasi RI, kemudian Sultan Hamid II
sebagai ketua delegasi BFO, dan akhirnya pidato Presiden Sukarno.
Pidato Presiden tersebut menutup upacara pembukaan,
diantaranya isi pidatonya sebagai berikut:
“...Tadi telah saya katakan, saya berdoa kepada Allah, agar konferensi
ini berhasil. Memang konferensi ini adalah maha penting. Kemarin
dalam resepsi di Kepresidenan, J.M. Mr. Djumhana berkata kepada saya
bahwa „saat ini adalah saat yang mengandung sejarah, historischee
ogenblijkken, tetapi hendaknyalah pula saat-saat yang menentukan
jalannya sejarah bangsa kita buat berabad-abad lamanya, ogenblikken
die het lot van eeuwen bepalen...” 43
Suasana persaudaraan dan persatuan yang tercipta di
Yogyakarta sangat banyak membantu lancarnya perundingan-
perundingan dalam Konferensi Inter Indonesia (KII). Dalam rapat tidak
terdapat masalah, bagaimanapun rumitnya, yang tidak tidak dapat
dipecahkan dalam waktu kurang dari satu jam. Selama sidang dua hari
telah disetuji keputusan-keputusan yang menyangkut pokok-pokok
permasalahan dan, bahan disetujui pula sebutan KII sebagai “Konferensi
Persatuan”. Walaupun demikian tetap masih terdapat suasana keruh
yang diciptan pihak antikemerdekaan Indonesia melancarkan berita dari
seorang wartawan Amerika yakni William H. Newton yang menuduh
UNCI tidak jujur memberi laporan tentang perkembangan keadaan di
Indonesia. Diakatakan, bahwa mereka tidak bebas menyusun laporan
secara obyektif, karena laporan mereka diputar balik sedemikian rupa,
sehingga pihak RI saja yang diberitakan di pihak yang benar. Menurut
berita itu, perubahan-perubahan tersebut dilakukan para pejabat tinggi
Amerika di Jakarta, dimana semua laporan yang dikirim ke DK PBB
sejalan dengan politik yang dianut Amerika dan Dewam Keamanan PBB.
Beberapa daerah, seperti Sumatra Timur menjadi ragu-ragu,
apakah pasca Belanda meninggalkan Indonesia, justru Amerika yang
berkuasa di Indonesia? Dan, apakah tidak mungkin RI telah
bersekongkol dengan Amerika? Namun, dalam Konferensi Inter
Indonesia segala keraguan tersebut dapat diatasi secara efektif. Oleh
sebab itu harus jelas-jelas menentukan warna dan pendirian untuk
menjadi alat pamungkas terhadap segala usaha meemcah belah, baik
156