Page 172 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 172

Pengayaan Materi Sejarah


                pemerintahan RIS dan mengadakan inventarisasi dari departemen-
                departemen yang akan diambil alih.
                         Pada tanggal 29 November 1949 Mohamad Hatta bertolak ke
                Kotaraja  untuk  memberi  penjelasan  kepada  pemerintah  setempat.
                Dalam  perlawatannya  ini,  ia  singgah  di  Medan  sebelum  meneruskan
                penerbangan  ke  Padang.  Tanpa  diduga,  di  Polonia  ternyata  terdapat
                ribuan rakyat yang menunggu kedatangan Hata. Adapun, para pejabat
                pemerintah  Belanda  setempat  sudah  pula  menunggu  dan  memberi
                hormat  pada  Hatta.  Di  luar  pagar  lapangan  terbang  terlihat  poster-
                poster bertuliskan: “Kami berdiri teguh dibelakang Republik”. Hatta pun
                mendekat  ke  kerumunan  rakyat  yang  melambai-lambaikan  bendera
                Merah Putih.

                          Sedangkan,  hampir  semua  organisasi  dan  partai  politik  di
                dalam  negeri  pada  bulan  November  1949  menjadikan  bulan  rapat.
                Hampir setiap hari di Yogyakarta dilangsungkan kongres atau konferensi
                dari  suatu  organisasi.  Diantaranya,  konferensi  pemuda  seluruh
                Indonesia,  kongres  wanita,  kongres  tani,  konferensi  pendidikan  Inter-
                Indonesia,  konferensi  ekonomi  yang  disertai  dengan  pameran  hasil
                kerajinan  rakyat,  dan  berbagai  rapat  dari  dewan-dewan  partai-partai
                politik.
                                  Sementara itu, pada tanggal 29 November 1949 para
                menteri  Belanda  yakni  Van  Schaik  dan  Stikker  tiba  di  Jakarta  untuk
                memberi  penjelasan  terinci  kepada  para  pejabat  Belanda  yang  masih
                berada  di  daerah  itu.  Pada  keesokan  harinya,  mereka  terbang  ke
                Yogyakarta untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden
                Sukarno. Pada 1 Desember 1949 Dewan pemerintah Kalimantan Timur
                mengajukan  mosi,  supaya  pemerintah  meminta  TNI  dikirim  ke
                daerahnya untuk memelihara keamanan dan untuk melakukan operasi
                pembersihan     terhadap    gerombolan-gerombolan      yang   sangat
                mengganggu ketentraman penduduknya.

                          Dalam  rapat  Panitia  Persiapan  Nasional  di  Jakarta  pada  2
                Desember  1949,  Sultan  hamengkubuwono  IX  dipilih  untuk  mengurusi
                segala  urusan  yang  menyangkut  soal  keamanan  di  Indonesia.  Pada
                tanggal  7  Desember  1949  KNIP  uang  bertindak  sebagai  parlemen
                Indonesia  mengadakan  rapat  pleno  di  ruang  Siti  Hinggil  Kraton  Sri
                Sultan  untuk  membicarakan  hasil-hasil  KMB.  Presiden  Sukarno
                membuka  sidang  pleno  dengan  memberikan  amanat,  antara  lain
                berkata:
                    “Berpikirlah  dinamis.  Pandanglah  hasil-hasil  KMB  itu  sebagai  alat
                perjuangan. Kami minta KNIP ini dengan pikiran sedalam-dalamnya dan
                rasa tanggung jawab yang sepenuhnya terhadap tanah air mengambil



                160
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177