Page 190 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 190

Pengayaan Materi Sejarah


                pembubaran semua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan
                lembaga-lembaga lain di wilayah bekas Negara Pasundan.
                        Gerakan unitarisme terjadi juga di negara-negara/daerah-daerah
                bagian  lain.  Di  Negara  Jawa  Timur  yang  dibentuk  Belanda  melalui
                Konferensi Jawa Timur di Bondowoso, sejak 1 Desember 1949 muncul
                mosi  dan  resolusi  dari  partai-partai  politik,  pemuda,  dan  kaum  buruh.
                Dalam  rapat  DPRD  Kabupaten  Probolinggo  bulan  Desember  1949
                diajukan  mosi  Yuwono  yang  menuntut  agar  Negara  Jawa  Timur
                dibubarkan  dan  wilayahnya  digabungkan  ke  wilayah  RI.  Di  Trowulan,
                dalam  suatu  rapat  pada  pertengahan  bulan  Desember  1949,  diajukan
                resolusi menuntut kepada wali negara dan Parlemen Sememtara Negara
                Jawa  Timur  untuk  membubarkan  negara  bagian  tersebut  dan
                mengembalikan wilayah itu kepada pemerintah RI selambat-lambatnya
                akhir  bulan  Desember  1949.  Di  Banyuwangi,  Serikat  Sekerja  Pamong
                Praja  menyokong  mosi  yang  menghendaki  agar  wilayah  Jawa  Timur
                digabungkan  ke  RI.  Dalam  rapat  “samudera”  di  Mojokerto  dinyatakan
                bahwa sejak tanggal 29 Desember 1949 penduduk Mojokerto tidak lagi
                mengakui  Negara  Jawa  Timur  dan  mulai  hari  itu  wilayahnya  menjadi
                wilayah RI (Berita Antara, 4 Januari 1950).
                        Menanggapi tuntutan-tuntutan itu pada tanggal 3 Januari 1950
                Pemerintah Negara Jawa Timur mengirim utusan ke Pemerintah Pusat
                RIS  di  Jakarta.  Pemerintah  Negara  Jawa  Timur  menyerahkan  masalah
                tersebut  kepada  pemerintah  RIS.  Pada  tanggal  19  Januari  1949  Wali
                Negara  Jawa  Timur  R.T.P.  Akhmad  Kusumonegoro  menyerahkan
                kekuasaan kepada Pemerintah RIS. Melalui Keputusan Presiden No. 26
                tanggal  19  Januari  1949  permintaan  pengunduran  diri  tersebut
                diterima.  Pemerintah  RIS  kemudian  menunjuk  T.  Samadikun  sebagai
                Komisaris RIS untuk Negara Jawa Timur. Pada tanggal 25 Februari 1950
                diselenggarakaan  konferensi  di  gedung  DPR  Sementara  Negara  Jawa
                Timur di Surabaya. Konferensi memutuskan bahwa Negara Jawa Timur
                dibubarkan  dan  wilayahnya  digabungkan  ke  dalam  RI  menjadi  bagian
                dari Provinsi Jawa Timur. Dua hari kemudian, Gubernur Jawa Timut T.
                Samadikun  mengeluarkan  instruksi  kepada  semua  residen,  bupati,
                walikota,  dan  aparat  bawahannya  dari  bekas  Negara  Jawa  Timur  agar
                menyerahkan  pimpinan  daerahnya  masing-masing  kepada  pejabat  RI
                yang telah ditunjuk sebelumnya.
                        Di  Negara  Madura  yang  diresmikan  oleh  van  Mook  tanggal  20
                Februari 1948, juga terdapat gerakan untuk bergabung dengan negara
                RI. Aksi penggabungan wilayah Negara Madura ke dalam RI sudah



                178
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195