Page 195 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 195

RI menyerahkan RUUDS kepada Badan Pekerja (BP) KNIP. Esok harinya
                Pemerintah RIS mengajukan RUUDS kepada DPR dan Senat.
                        DPR RIS pada tanggal 8 – 14 Agustus 1950 mengadakan sidang
                pleno  untuk  membicarakan  RUUDS  tersebut.  Dengan  pertimbangan
                keadaan  yang  mendesak,  mereka  menerima  dan  menyetujui  RUUDS
                tersebut.  Pada  waktu  yang  sama  Senat  dengan  suara  bulat  menerima
                RUUDS.  Pada  tanggal  12  Agustus  BP  KNIP  mengadakan  sidang  untuk
                membahas  RUUDS.  Setelah  melalui  perdebatan  yang  sengit  BP  KNIP
                menerima RUUDS.
                        Pada tanggal 15 Agustus, di muka sidang  gabungan  DPR   RIS
                dan  Senat,  Presiden  RIS  Sukarno  mengumumkan  “Piagam  Pernyataan
                Terbentuknya Negara Kesatuan”. Pada hari itu juga Presiden RIS Sukarno
                menandatangani  RUUDS  yang  kemudian  terkenal  sebagai  Undang-
                Undang  Dasar  Sementara  RI  Tahun  1950.  UUDS  juga    ditandatangani
                oleh PM RIS Mohammad Hatta dan Menteri Kehakiman RIS Prof. Dr. Mr.
                Supomo.  UUDS  mulai  berlaku  pada  tanggal  17  Agustus  1950.  Setelah
                Presiden  menerima  penyerahan  mandat  dari  Pejabat  Presiden  RI  Mr.
                Assaat, Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dilantik
                sebagai Kepala Negara RI.
                        Menurut UUDS 1950, kabinet secara keseluruhan atau masing-
               masing menteri bertanggungjawab kepada DPR. Bahkan selama periode
               sementara  (sebelum  ada  pemilihan  umum)  DPR  mempunyai  hak  untuk
               memaksa  kabinet  atau  seorang  menteri  untuk  mengundurkan  diri.
               Menurut UUDS 1950 ada tiga macam penguasa yaitu presiden, kabinet,
               dan  DPR.  Kekuasaan  presiden  besar  sekali.  Presiden  juga  memiliki  hak
               untuk  membubarkan  DPR  dan  mengadakan  pemilihan  umum  baru.
               Presiden  juga  dapat  membentuk  dewan  menteri  dan  menunjuk  satu
               atau lebih formatur kabinet yang selanjutnya menunjuk menteri-menteri.
                        Pada  tanggal  16  Agustus  1950  Presiden  Sukarno  melantik
                anggota DPR Sementara NKRI. Lembaga itu dipimpin oleh dr. Radjiman
                (dr.  Rajiman)  Wedyodiningrat.  Tanggal  17  Agustus  Presiden  Sukarno
                mengucapkan  pidato  pemproklamasian  kembali  Negara  Kesatuan  RI.
                Pada hari itu Negara RIS menjelma menjadi Negara Kesatuan RI. Setelah
                UUDS  1950  diresmikan,  wilayah  Indonesia  dibagi  menjadi  10  provinsi
                yaitu Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Sumatra Tengah, Provinsi Sumatra
                Selatan, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur,
                (termasuk  Madura),  Provinsi  Kalimantan,  Provinsi  Sulawesi,  Provinsi
                Maluku,  dan  Provinsi  Sunda  Kecil  (Bali,  Lombok,  Sumbawa,  Sumba,
                Flores, Solor, Alor, dan Timor).



                                                                                 183
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200