Page 22 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 22

Pengayaan Materi Sejarah


                maka  di  waktu  itu  pula  ―episode  baru‖  dalam  perkembangan  ilmu  dan
                kajian sejarah bermula.

                Orde Baru : ―kebebasan akademis‖ dalam ―dominasi Negara‖
                        Sejak  mulai  resmi  berkuasa  di  tahun  1959—ketika  Presiden
                Sukarno  mengeluarkan  ―dekrit  Presiden‖  yang  menyatakan  Indonesia
                kembali  ke  UUD  1945--  rezim  Demokrasi  Terpimpin  setapak  demi
                setapak   semakin   mengalami      keterpencilan   internasional.   Di  saat
                ―konfontasi    Malaysia‖—yaitu    usaha    negara    untuk    mengahalangi
                berdirinya  Malaysia,  yang  akan  menggabungkan  Tanah  Semenanjung,
                Serawak dan Borneo Utara (mula-mula juga termasuk Singapore)-- tidak
                mendapat  simpati  dunia,  Indonesia  bukan  bukan  saja  meninggalkan
                Olimpiade Tokio tetapi juga keluar dari P.B.B. Meskipun membayangkan
                hubungan  yang  semakin  akrab  dengan  RRT,  tetapi  Indonesia  semakin
                terpencil  juga  dari  pergaulan  dunia.  Di  saat  keterpencilan  ini  sedang
                mencapai puncaknya maka ketika itu pula malapetaka sosial dan politik
                yang  teramat  tragis  datang  menerpa  kehidupan  bangsa  dan  negara.
                Ketika  waktu  sedang  menjelang  subuh  pada  tanggal  1  Oktober  1965
                enam  orang  jenderal,  pimpinan  Angkatan  Darat,  dan  seorang  letnan
                muda  dibunuh  oleh  segerombolan  tentara  yang  menyebut  dirinya
                Gerakan 30 September. Seketika usaha telah menampilkan diri sebagai
                bagian  dari  coup  d‘etat  maka  di  saat  itu  gerakan  itu  mengalami
                kelumpuhan. Tetapi sejak itu pula konflik internal bermula—di Jakarta
                dan  bahkan  kemudian  nyaris   persada  tanah  air.  Tiba-tiba semboyan
                ―ganyang   Malaysia‖–salah   satu   program   ―anti-Nekolim‖   utama   dari
                Demokrasi Terpimpin -- membalik menjadi tusukan ke dalam kehidupan
                bangsa sendiri.
                        Setelah  sekian  lama  mengalami    gerakan  ―anti  sepihak‖,  yang
                mengancam  tanah  warisan  dan  bahkan  nyawa  sang  pemilik  serta
                semakin  mendalamnya  perasaan  tersingkirkan  dalam  konstelasi  politik
                NASAKOM yang revolusioner, golongan sosial yang merasa sekian lama
                terpinggirkan  dalam  konstelasi  politik  dan  sistem  wacana  yang  serba
                revolusioner,  tiba-tiba  seakan-akan  begitu  saja  bisa  tampil  dengan
                agresif.  Dibantu  dan  bahkan  dipimpin  oleh  AD,  yang  telah  kehilangan
                para  jenderal mereka   kini  tampil  ke  depan  dan tidak  jarang  sebagai
                ―pembalas dendam‖ atas penghinaan yang telah dialami. Maka dengan
                tiba-tiba  saja  Indonesia  telah  berada  dalam  suasana  krisis  sosial  dan
                tragedi   kemanusiaan   yang   bahkan   diselimuti   pula   oleh   suasana




                10
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27