Page 41 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 41

telah  diterbitkan  oleh  Brill,  Leiden,  Pemberontakan  Nuku  :  Persekutuan
                lintas  Budaya  di  Maluku-Papua  sekitar  1780-1810,  diterbitkan  ketika
                penulisnya  Muridan  Widjojo,  peneliti  PPP-LIPI  yang  tak  lama  kemudian
                meninggalkan dunia yang fana ini (2013)

                        Keempat,  ketika  A.B.  Lapian  akhirnya  berhasil  menyelesaikan
                disertasinya (dengan nilai cum laude), yang berjudul Orang Laut, Bajak
                Laut, Raja Laut halaman baru dalam sejarah historiografi Indonesia telah
                dibuka.  Disertasi  ini  adalah  pembuka  pintu  sejarah  maritim.  Meskipun
                disertasi  ini  pertama  kali  terbit  tahun  2009  (terbitan  kedua  2011)
                sejarah  maritim  telah  mulai  menarik  perhatian  para  sejarawan  muda.
                Setidaknya lima sejarawan Indonesia telah menulis sejarah maritim yang
                dipersembahkan  di  universitas  di  dalam  dan  di  luar  negeri.  Laut
                Sulawesi, lautan Hindia, dan Laut Jawa , apalagi Selat Malaka, bukanlah
                ―wilayah asing‖ dalam  dunia historiografi modern Indonesia.
                        Kelima, harus diakui juga sejarah Islam di Indonesia– terutama
                aspek pemikiran dan politik— dari masa awal kedatangan Islam dan—
                terutama—abad  modern  adalah  wilayah  kajian  yang  paling  banyak
                mendapat  perhatian  ilmuwan  muda.  Salah  satu  faktor  dari  gejala  ini
                ialah ―penetrasi yang direncanakan‖ dari ilmu-ilmu sosial dan filologi ke
                IAIN,  apalagi  setelah  IAIN  menjadi  UIN,  dan  semakin  banyaknya
                ilmuwan  muda  IAIN/UIN  yang  melanjutkan  studi  di  universitas-
                universitas di dunia Barat. Sekian banyak juga mereka yang belajar dan
                mendapat gelar kesarjanaan (M.A atau sampai Ph.D) di Amerika Serikat
                (seperti  Berkeley,  Columbia,  Harvard,  dan  sebagainya)  Canada
                (terutama  McGill  University  di  Montreal)  dan  Belanda  (Leiden)  dan
                beberapa orang yang melanjutkan studi mereka ke Jerman dan Prancis.
                Jika dulu  naskah-naskah  Melayu lama  dan Jawa  hanya bisa  "disantap"
                oleh  sarjana  filologi  tamatan  Fakultas  Sastra,  maka  sejak  akhir  tahun
                1990-an naskah-naskah lama, telah menjadi santapan sarjana IAIN/UIN.
                Maka  bisalah  dimaklumi  juga  kalau  para  penulis  dari  lima  jilid  buku
                Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia, yang akan diterbitkan Direktorat
                Jenderal  Kebudayaan,  berasal  dari  kalangan  unversitas  dan  IAIN/UIN,
                meskipun penulis Sejarah Pemikiran Indonesia Modern ( 2014) hanya
                terdiri dari kalangan sejarawan dan filolog universitas  saja.

                        Memang  harus  dicatat  juga  bahwa  di  samping  sejarah  sosial,
                yang  mulai  populer  sejak  Sartono  memimpin  jursan  Sejarah  UGM,
                sejarah maritim, dengan pionir AB Lapian, serta sejarah politik yang




                                                                                   2
                                                                                   9
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46