Page 426 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 426

Pengayaan Materi Sejarah


                November  1999.  Nama  departemen  ini  berubah  menjadi  Departemen
                Kelautan dan Perikanan (DKP) berdasarkan Keputusan Presiden No. 165
                tahun 2000 tanggal 23 November 2000. Pembentukan departemen ini
                memiliki nilai strategis mengingat hingga masa pemerintahan Presiden
                Habibie, sektor kelautan Indonesia yang menyimpan kekayaan sumber
                daya  alam  besar  justru  belum  mendapat  perhatian  serius  dari
                pemerintah  sebelumnya.  Selain  explorasi  dan  eksploitasi  sumber  daya
                kelautan, berbagai kegiatan ekonomi yang terkait langsung dengan laut
                meliputi  pariwisata,  pengangkutan  laut,  pabrik  dan  perawatan    kapal
                dan pengembangan budi daya laut melalui pemanfaatan  bioteknologi.

                c. Resolusi dan Solusi
                Pada  masa  pemerintahan  Abdurrahman  Wahid,  konflik  politik  di  Aceh
                dan  Papua  masih  belum  terselesaikan.  Solusi  yang  dilakukan  oleh
                pemerintahan  sebelumnya  lebih  cenderung  menggunakan  pendekatan
                militer. Aspirasi masyarakat di kedua wilayah konflik itu tidak didengar,
                sehingga konflik tidak pernah diselesaikan dengan tuntas. Oleh karena
                itu  Abdurrahman  Wahid  mengambil  pendekatan  kebudayaan  untuk
                menyelesaikan  persoalan  keamanan  di  kedua  daerah  tersebut.  Hal  ini
                memungkinkan terjadinya dialog secara terbuka. Cara ini menimbulkan
                kelegaan di kalangan masyarakat Aceh dan Papua. Abdurrahman Wahid
                dikenal sebagai  presiden yang kaya akan  pendekatan kebudayaan  dan
                semangat  Humanis.  Di  era  ini  pula  nama  Irian  Jaya  di  ubah  menjadi
                Papua. 34

                Ada satu hal yang menarik dari pernyataan Abdurrahman Wahid terkait
                dengan  penyelesaian  konflik  Aceh  adalah  ketika  ia  di  wawancara  oleh
                Radio  Netherland.  Ia  menyatakan  bahwa  “  sebagai  seorang  Demokrat
                saya tidak bisa menghalangi keinginan rakyat Aceh untuk menentukan
                nasib  sendiri.  Akan  tetapi  sebagai  seorang  Republik,  saya  diwajibkan
                untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
                        Pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, MPR melakukan
                amandemen  terhadap  UUD  1945  pada  tanggal  18  Agustus  2000.
                Amandemen tersebut berkaitan dengan susunan pemerintahan Negara
                Kesatuan  Republik  Indonesia  yang  terdiri  atas  pemerintahan  pusat,
                provinsi,  kabupaten  dan  kota.  Amandemen  ini  sekaligus  mengubah
                pelaksanaan proses pemilihan umum berikutnya yakni pemilik hak suara
                dapat  memilih  langsung  wakil-wakil  mereka  di  tiap  tingkat  Dewan
                Perwakilan tersebut.



                414
   421   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431