Page 427 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 427

Reformasi ABRI

                        Abdurrahman  Wahid  juga  memiliki  visi  untuk  melakukan
                reformasi internal dalam tubuh Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
                (ABRI). Reformasi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang
                terdiri  atas  unsur  TNI  dan  Polri.  Institusi  ini  kerap  dimanfaatkan  oleh
                Pemerintah  Orde  Baru  untuk  melanggengkan  kekuasaan  terutama
                dalam  melakukan  tindakan  represif  terhadap  gerakan  demokrasi.
                Pemisahan  TNI  dan  Polri  juga  merupakan  upaya  untuk  mengembalikan
                fungsi  masing-masing  unsur  tersebut.  TNI  dapat  memfokuskan  diri
                dalam  menjaga  kedaulatan  wilayah  Republik  Indonesia  dari  ancaman
                kekuatan  asing,  sementara  Polri  dapat  lebih  berkonsentrasi  dalam
                menjaga keamanan dan ketertiban. Namun dalam situasi tertentu kedua
                kekuatan  ini  dapat  bekerja  sama  dan  saling  membantu  untuk
                kepentingan  bangsa  dan  negara.  Abdurrahman  Wahid  menyebutnya
                agar  bisa  berdiri  secara  mandiri  dan  menjadi  kekuatan  nasional  yang
                profesional. 35
                        Abdurrahman  Wahid  sangat  kritis  terhadap  TNI  yang  terlibat
                dalam  politik  penguasa,  sehingga  menodai  kemandirian  lembaga  TNI.
                Untuk  menyokong  kebijakan  ini,  Abdurrahman  Wahid  kemudian
                mengusulkan  ke  MPR  untuk  membuat  ketetapan  yang  terkait  dengan
                pemisahan  fungsi  pertahanan  dan  fungsi  keamanan.  Ketetapan  inilah
                yang menjadi landasan hukum pemisahan TNI dan Polri. 36
                Kebijakan Pendidikan: Penyetaraan pendidikan formal dan nonformal
                Riwayat  pendidikan  Abdurrahman  Wahid  mempertemukan  dua  model
                pendidikan,  yaitu  pendidikan  formal  (sekolah  negeri)  dan  pendidikan
                nonformal  (pesantren).  Menurut  Abdurrahman  Wahid,  pendidikan
                nonformal  mempunyai  peran  penting  dalam  pendidikan  karakter
                kebangsaan.
                Reformasi pendidikan yang diusulkan oleh Abdurrahman Wahid terletak
                pada  otonomi  dan  pemetaan  tugas  yang  komprehensif  dan
                kewenangan  pemerintah  pusat  dan  daerah  dalam  mengatur  dunia
                pendidikan.   Salah   satu   implementasi    pemikiran   ini   adalah
                dikeluarkannya keputusan presiden terkait perubahan status beberapa
                perguruan  tinggi  negeri  dari  Perguruan  Tinggi  Negeri  menjadi
                Perguruan Tinggi yang berbadan hukum milik negara. Perguruan tinggi
                tersebut diantara adalah UI, UGM, UNDIP, UNPAD, IPB, dan ITB.




                                                                                 415
   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432