Page 124 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 124

HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH

























                    Rapor siswa sekolah dasar Tionghoa di Magelang pada masa pendudukan Jepang.
                                 Sumber: Koleksi pribadi Didi Kwartanada

                    Ternyata  ada  beberapa  orang  tua  murid  eks  Sekolah  Belanda-Tionghoa
            (HCS)  yang  tidak  mau  memasukkan  anaknya  ke  dalam  sekolah  Tionghoa.  Hal  ini
            berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain akan menyulitkan sang anak dan
            barangkali rasa kurang senang (selaku peranakan yang berorientasi ke Barat) bila
            anaknya akan diberi pelajaran ala Tionghoa. Tentu saja para orang tua peranakan
            tersebut  tidak  ingin  anaknya  hanya  menganggur  saja,  dan  sebagai  alternatif
            dicarikan kesibukan bagi anak-anaknya, dalam hal ini berbagai jenis kursus. Maka
            bermunculanlah berbagai macam kursus di Yogyakarta. misalnya seorang pengajar
            les privat musik mengalami "boom" murid pada zaman Jepang. Murid yang datang
            tidak  hanya  berasal  dari  Yogyakarta  saja,  namun  juga  dari  kota-kota  sekitarnya
                                        102
            seperti Magelang  dan Purworejo.  Ada  juga  yang mengikuti  les  pada  guru-guru
            Indo  (yang  tidak  diinternir  Jepang)  dalam  mata  pelajaran  yang  tidak  dilarang
                     103
            penguasa.
                    Untuk  pendidikan  sekolah  menengah  agaknya  tidak  banyak  anak  muda
            Tionghoa yang masuk ke sekolah negeri. Mereka baru boleh menjadi siswa apabila
            ada bangku sekolah yang kosong. Padahal saat itu minat umum untuk melanjutkan
            sekolah  ke  bangku  sekolah  lanjutan  cukup  tinggi.  Pembatasan  jumlah  murid
            tersebut tampak misalnya dari statistik jumlah siswa di Sekolah Menengah Tinggi
            (SMT) Yogyakarta (kini menjadi SMAN III Padmanaba Yogyakarta). Pada angkatan



                                                115
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129