Page 127 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 127
DINAMIKA DALAM KEBERAGAMAN:
JEPANG, ETNIK TIONGHOA DAN PRIBUMI (1942-1945)
Kunreshô. Agaknya orang-orang yang ikut dalam pelatihan tersebut diarahkan
116
untuk menjadi pimpinan atau komandan (taichô) kesatuan Keibôtai di daerahnya
masing-masing yang akan segera dibentuk. Dalam berbagai pidato pejabat Jepang
dan tulisan para propagandis HCCH, disebutkan bahwa dibentuknya keibôtai
adalah sebagai manifestasi "keinsyafan penduduk Tionghoa untuk membela tanah
Jawa dengan sungguh-sungguh.” 117 Menurut satu sumber Jepang, jumlah total
Keibôtai 71 kesatuan dengan 12.185 anggota.
118
Seperti sudah disebutkan di atas, keibôtai akhirnya malah menjadi
persoalan bagi banyak pihak. Walaupun sebagian orang Tionghoa menyambut
dengan antusias, keberadaannya dicurigai oleh golongan Indonesia, bahkan oleh
sebagian orang Tionghoa sendiri. Lebih-lebih kemudian markas besar tentara
Jepang (gunseikanbu) mendapatkan kesan bahwa orang-orang Tionghoa tidak bisa
dipercaya dalam urusan pertahanan, 119 maka mereka tidak mau mendorong
program ini lebih lanjut. Namun ketika pendudukan Jepang berakhir, keibôtai ikut
serta menjalankan peran aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di
kalangan komunitas Tionghoa lokal, misalnya di Yogyakarta. Di Kediri, di beberapa
tempat di Jawa Timur, juga di Losarang (Jawa Barat) mantan anggota keibôtai aktif
120
memberikan latihan kemiliteran pada laskar-laskar Indonesia.
Founding Fathers: Tokoh Tionghoa di dalam Badan-badan Pertimbangan
Seiring dengan “patuhnya” golongan Tionghoa, maka sejak pertengahan 1943
penguasa Jepang mendirikan beberapa pertimbangan, yang didalamnya terdapat
beberapa orang Tionghoa, seperti bisa dilihat dalam tabel 3.
Anggota-anggota Tionghoa dan Minoritas Lain dalam Berbagai
Badan Bentukan Jepang (1943-1945)
No Nama Badan Jml. Nama Anggota Nama Anggota Minoritas
Anggota Tionghoa/ Lain
Daerah Asal
1 Chuo Sangi In 40 Liem Thwan Tik A.R.Baswedan (Arab)
(Badan (Surabaya) P.F.Dahler (Indo)
Penasehat Oey Tiang Tjoei
Pusat) (Jakarta)
Oei Tjong Hauw
(Semarang)
Yap Tjwan Bing
(Bandung)
118