Page 130 - Hubungan Indonesia Jepang dalam Lintasan Sejarah
P. 130

HUBUNGAN INDONESIA DAN JEPANG DALAM LINTASAN SEJARAH



                    ...membicarakan  Konstitusi  [UUD  1945,  DK],  diputuskan  bahwa  hanya
                    orang  etnis  Indonesia  saja  yang  akan  langsung  menjadi  warganegara
                    Indonesia,  sedangkan  lainnya  akan  'dikukuhkan  sebagai  warganegara
                    dengan hukum'. Setelah hal ini diputuskan, Liem Koen Hian, seorang Cina
                    Peranakan, mengundurkan diri sebagai anggota Panitia [BPUPKI]. Tanggal
                    16  Juli,  ia  menyerahkan  sepucuk  surat  permohonan  pengunduran  diri
                    kepada  Sekretariat  Panitia,  dengan mengatakan:  "Sekarang, karena  saya
                    bukan  seorang  asli  Indonesia,  saya  merasa  tidak  pantas  untuk  menjadi
                    anggota panitia ini".
                                    124

                    Kedua  adalah  mengenai  MR  Tan  Eng  Hoa.  Mingguan  Gatra  29  Agustus
            2012, menurunkan “Edisi Khusus Hari Kemerdekaan: Tokoh Lintas Agama Perumus
            Indonesia”, yang menampilkan tulisan Sujud Dwi Pratisto berjudul "Tan Eng Hoa:
            Pengusul  Pasal  Kebebasan  Berserikat".  Dalam  buku  Risalah  Sidang  BPUPKI  yang
            diterbitkan  Kementerian  Sekretariat  Negara  disebutkan  Tan  Eng  Hoa  masuk
            menjadi anggota Panitia Perancang Undang-undang Dasar. Sebagai ahli hukum, ia
            banyak memberi kontribusi dalam penyusunan pasal-pasal undang-undang dasar.
            Ia memberi usul yang kemudian menjadi cikal bakal Pasal 28 UUD 1945.

                    Seperti diutarakan anggota BPUPKI, Soepomo, dalam sidang 14 Juli 1945.
                    Soepomo dalam sidang itu mengatakan bahwa Tan Eng Hoa mengusulkan
                    ayat 3 Pasal 27, yakni: "Hukum yang menetapkan kemerdekaan berserikat,
                    berkumpul dan sebagainya" dijadikan sebagai pasal tersendiri. Dari usulan
                    Tan  Eng  Hoa  ini,  tercipta  Pasal  28  UUD  1945  yang  kini  dikenal  sebagai
                    pasal kebebasan berserikat.

                    Selain itu, dalam buku Lahirnya Undang-undang Dasar 1945, yang disusun
            A.B.Kusuma  (2004:  183),  sosok  Tan Eng  Hoa  disebutkan  sebagai  anggota  BPUPKI
                                                        125
            yang mendukung ide republik menjadi bentuk negara.
                    Rupanya  seperti  halnya  Liem  Koen  Hian,  Tan  telah  memberikan
            kontribusinya terkait hal kebebasan berserikat, yang tentu saja amat diperlukan di
            dalam negara demokrasi.
                  Di  samping mereka  berdua, masih  ada  Drs. Yap  Tjwan  Bing  sebagai  satu-
            satunya minoritas  keturunan  asing  sebagai  anggota PPKI  yang ikut  mengesahkan
            UUD 1945 (lihat gambar 11).  Di masa reformasi, nama Yap kembali diingat, bahkan
            diabadikan sebagai nama jalan di Kampung Jagalan (Jebres) di kota kelahirannya.
            Pemerintah Kota Solo –melalui Peraturan Wali Kota– menyetujui penamaan salah
            satu jalan dengan menggunakan nama Yap Tjwan Bing. Peresmian dilakukan saat
            perayaan Imlek  di Balaikota. Ketika meresmikan  jalan  tersebut  pada  22  Februari



                                                121
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135