Page 101 - Buku Kajian Pemantauan UU ITE
P. 101

ketentuan yang multitafsir dan menimbulkan kontroversi di masyarakat. Beberapa hal
                        yang dijelaskan dalam SKB UU ITE terkait unsur delik Pasal 27 ayat (3) UU ITE disajikan
                        pada Tabel 41 sebagai berikut:

                                                              Tabel 41.
                                    Pedoman Implementasi Pasal 27 ayat (3) UU ITE dalam SKB UU ITE

                           UNSUR DELIK                     PEDOMAN IMPLEMENTASI SKB UU ITE
                          PASAL 27 AYAT
                            (3) UU ITE

                         “mendistribusikan   1.  Secara sempit diartikan sebagai perbuatan “dapat diaksesnya” yang dilakukan
                         dan/atau             diluar sarana grup percakapan tertutup atau terbatas.
                         mentransmisikan”   2.  Secara luas diartikan bahwa harus memenuhi kriteria “diketahui umum” yang
                                              berupa  unggahan  yang  dapat  diakses  publik.  Contoh:  grup  terbuka  yang
                                              setiap  orang  dapat  mengunggah  dan  berbagi  informasi,  dimana  akses
                                              informasi tidak ada yang mengendalikan atau tanpa moderasi tertentu.

                         “membuat  dapat   1.  Diunggahnya muatan tuduhan yang menyerang kehormatan seseorang harus
                         diaksesnya”          berdasar pada adanya kesengajaan dengan maksud (dolus).
                                          2.  Terpenuhinya unsur “membuat dapat diaksesnya” adalah saat pelaku secara
                                              sengaja  membuat  publik  dapat  melihat,  membaca,  atau  mendengar
                                              informasi yang menyerang kehormatan seseorang.

                         “muatan          1.  Secara sempit diartikan sebagai delik Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP, dimana
                         penghinaan           tindakan menyerang kehormatan dilakukan agar diketahui umum, dengan
                         dan/atau             menuduh  seorang  dengan  “suatu  hal”  atau  dengan  menuduh  seseorang
                         pencemaran           dengan tuduhan palsu.
                         nama baik”       2.  Muatan penghinaan harus ditujukan kepada korban/pelapor sebagai orang
                                              perorangan,  dengan  identitas  spesifik,  dan  bukan  institusi,  korporasi,
                                              profesi, atau jabatan.
                                          3.  Muatan penghinaan dan pencemaran nama baik dimasukkan ke dalam delik
                                              aduan  absolut,  sehingga  hanya  korban  selaku  pihak  yang  dirugikan  yang
                                              dapat melaporkan tindak penghinaan dan pencemaran.

                             Dari  tabel  tersebut  dapat  dilihat  bahwa  SKB  UU  ITE  memberikan  upaya
                        penyelarasan bagi APH dalam penegakan Pasal 27 ayat (3) UU ITE. Namun SKB UU ITE
                        sebagai  suatu  pedoman  pelaksana  belum  dapat  menyelesaikan  masalah  utama  dari
                        permasalahan-permasalahan  kasus  penghinaan  dan  pencemaran  nama  baik.
                        Diskominfo Jatim menyarankan agar kualifikasi korban sebagai pelapor dalam Pasal 27
                        ayat (3) UU ITE lebih dipertegas pada orang perorangan dan bukan pada profesi, badan
                        hukum, instansi, maupun jabatan.

                             Mengacu pada permasalahan-permasalahan tersebut maka ketentuan Pasal 27
                        ayat  (3)  jo.  Pasal  45  ayat  (3)  UU  ITE  tidak  memenuhi  asas  pembentukan  peraturan
                        perundang-undangan yang diatur dalam Pasal 5 huruf f UU PPP, yaitu asas kejelasan
                        rumusan yang akan dijelaskan lebih lanjut pada Tabel 42 sebagai berikut:













            Kajian dan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan
            Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Sebagaimana Telah Diubah Dengan …

            Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang Badan Keahlian, Sekretariat Jenderal DPR RI    79
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106