Page 57 - Buku Kajian Pemantauan UU ITE
P. 57

NO       PEMANGKU
                                                 MASUKAN                           KETERANGAN
               .      KEPENTINGAN
                                                                      penyelenggara  sistem  elektronik  di  Provinsi
                                                                      Jawa Timur.
              4.    Akademisi   Fakultas  Perlu  ada  penegasan  dalam  “hal  Ketentuan  Pasal  26  ayat  (4)  UU  ITE  tidak
                   Hukum     Universitas  apa dan bagaimana” atau “suatu  menjelaskan frasa “sudah tidak relevan” dalam
                   Sumatera Utara       keadaan/kondisi”  atau  “sejak  penjelasan  pasal  tersebut,  sehingga  akan
                                        kapan”  yang  wajib  menyediakan  menimbulkan  multifasir  dikemudian  hari.
                                        mekanisme        penghapusan  Menurut AKBP Bambang Rubiyanto, S.Ik., M.H.
                                        informasi  elektronik  dan/atau  selaku Kasubdit Cyber Crime Kepolisian Daerah
                                        dokumen elektronik.           Sumatera Utara (Polda Sumut) sampai saat ini
                                                                      belum   menjadi   kendala   yang   sangat
                                                                      mengganggu  dalam  implementasi  sensor
                                                                      informasi  dalam  melindungi  hak  privasi  dan
                                                                      data pribadi masyarakat.
              5.    Akademisi   Fakultas  Perlu  dijelaskan  dengan    tegas  Bahwa  informasi  elektronik  atau  dokumen
                   Hukum     Universitas  jangka      waktu   konteks  elektronik   yang   sudah   tidak   relevan
                   Riau                 informasi/dokumen   elektronik  sebagaimana termuat didalam Pasal 26 ayat (4)
                                        yang  dianggap  sudah  tidak  UU  ITE  belum  memberikan  kepastian  dan
                                        relevan guna menghindari pihak-  jaminan  bagi  setiap  orang  yang  telah
                                        pihak  terkait  dari  persoalan  menghapus dokumen/informasi elektronik.
                                        hukum.

                                                        Tabel 17.
                            Larangan Perbuatan Menyebarkan Muatan Yang Melanggar Kesusilaan
                                                    (Pasal 27 ayat (1))

              NO       PEMANGKU
                                                 MASUKAN                           KETERANGAN
               .      KEPENTINGAN
              1.    Kejaksaan    Agung                                Tidak adanya definisi “kesusilaan” dalam Pasal
                   Republik Indonesia                                 27 ayat (1) UU ITE adalah hal yang tepat, karena
                                                                      sesungguhnya  kesusilaan  merupakan  suatu
                                                                      norma  yang  tidak  dapat  ditafsirkan  secara
                                                                      universal dan tergantung pada budaya dan adat
                                                                      istiadat  suatu  suku  bangsa.  Sebagai  contoh,
                                                                      kesusilaan yang berlaku dalam masyarakat Aceh
                                                                      yang  mengacu  pada  syariat  Islam  tentunya
                                                                      berbeda dengan kesusilaan yang berlaku dalam
                                                                      masyarakat  yang  tidak  mengacu  pada  syariat
                                                                      Islam. Oleh karenanya, pendefinisian kesusilaan
                                                                      yang  rigid  dalam  UU  Pornografi  tidak  selaras
                                                                      dengan keberagaman nilai/rasa kesusilaan yang
                                                                      ada dalam masyarakat Indonesia.
              2.    Institute  For  Criminal  Pasal  27  ayat  (1)  UU  ITE  perlu   Konteks  kesusilaan  dalam  Pasal  281  KUHP
                   Justice              dikembalikan    ke     logika  sangat melekat kepada locus (tempat) sehingga
                                        pembentuk undang-undang yang  harus  diberikan  batasan  kesusilaan  yang  jelas
                                        pada  awalnya  menitikberatkan  karena  UU  ITE  bersifat  borderless  dan  tidak
                                        pada ketentuan pornografi.    dapat menggantikan ketentuan Pasal 281 KUHP.
                                                                      Perbedaan  setiap  locus  dalam  menyikapi
                                                                      kualifikasi  tindakan  pornografi  menyebabkan
                                                                      tidak lagi relevan  apabila  suatu  tindakan  yang
                                                                      sifatnya non-pornografi dikenakan Pasal 27 ayat
                                                                      (1)  UU  ITE  karena  pada  dasarnya  masih  sulit
                                                                      untuk  mendefinisikan  perbedaan  tindakan
                                                                      pornografi atau non-pornografi dalam konteks
                                                                      UU ITE.
            Kajian dan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan
            Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Sebagaimana Telah Diubah Dengan …

            Pusat Pemantauan Pelaksanaan Undang-Undang Badan Keahlian, Sekretariat Jenderal DPR RI    35
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62